Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah semakin menunjukkan perkembangan signifikan, menarik minat 28 investor yang siap berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi lokal. PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola kawasan ini mengungkapkan bahwa sebagian dari para investor tersebut telah memulai operasional, termasuk pembangunan hotel berbintang dan fasilitas pendukung lainnya.
Menurut Agoes Setiawan, General Manager The Mandalika, pengembangan kawasan seluas 1.175 hektare ini dilakukan secara bertahap. “Dari catatan kami, ada kurang lebih 28 investor yang sudah masuk ke KEK Mandalika. Sebagian sudah meraih Return of Investment (ROI), ada yang sudah operasional penuh, dan sebagian masih dalam tahap pembangunan,” jelas Agoes. Ini menandakan bahwa KEK Mandalika telah menjadi magnet bagi investasi, yang juga berimplikasi positif bagi masyarakat lokal.
Di samping fokus pada investasi, ITDC juga melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), yang mencakup edukasi kesehatan anak, pelatihan di bidang hospitality, dan pengembangan sistem pertanian hidroponik. Melalui program-program ini, ITDC berharap manfaat dari KEK Mandalika tidak hanya dirasakan oleh investor, tetapi juga oleh masyarakat di sekitarnya.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Warga setempat mulai merasakan dampak nyata dari KEK Mandalika. Salah satunya, Sri Sanjayadi, seorang pekerja lokal, mengaku kini memiliki pekerjaan tetap dengan penghasilan bulanan yang stabil. “Banyak keuntungan dengan adanya KEK Mandalika. Teman-teman bisa kerja di hotel, ada juga yang membuka homestay dan rumah makan,” ujarnya menggambarkan suasana yang menggembirakan ini.
Lonjakan jumlah wisatawan yang datang ke kawasan ini juga turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Smandiarta, seorang tokoh masyarakat di Kampung Wisata Sade, mencatat peningkatan pesat dalam jumlah pengunjung sejak ajang MotoGP diadakan di Sirkuit Mandalika. “Sehari bisa ribuan wisatawan datang, ekonomi masyarakat ikut meningkat,” tambah Smandiarta dengan semangat.
Kesempatan bagi Usaha Lokal
Meningkatnya kunjungan wisatawan telah memberikan dorongan signifikan bagi pelaku usaha lokal. Peluang bisnis semakin terbuka lebar bagi penjual kerajinan tangan, penyedia jasa wisata, dan pemilik homestay di sekitar Sade. Dengan kehadiran event internasional seperti MotoGP, optimisme masyarakat setempat terhadap KEK Mandalika semakin meningkat.
“Hal ini membuat kami semakin yakin untuk mengembangkan usaha kami,” kata salah satu pemilik homestay. Pelaku usaha lokal berharap dengan keramaian yang terus meningkat, mereka bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup.
Misi ITDC dalam Pengembangan Berkelanjutan
ITDC berkomitmen untuk terus menjalankan misi mereka dalam pengembangan yang berkelanjutan. Pengelolaan lingkungan yang baik, bersama dengan pengembangan hidup masyarakat, menjadi fokus utama dalam setiap langkah yang diambil. Dengan strategi ini, diharapkan masyarakat setempat dapat merasakan hasil dari berbagai investasi yang dilakukan di KEK Mandalika.
“Kami percaya bahwa investasi yang baik akan berdampak positif untuk seluruh aspek, dari ekonomi hingga sosial,” ungkap Agoes. Melalui upaya ini, KEK Mandalika tidak hanya menjadi tempat yang menarik bagi investor, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi bagi penduduk lokal.
Dengan semua perkembangan ini, KEK Mandalika diharapkan dapat terus berkontribusi positif, baik bagi investor maupun masyarakat, dan menjadikan kawasan ini sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia.





