
Forum PEMSEA Network of Local Governments (PNLG) 2025 yang berlangsung di Jakarta kini memasuki hari kedua. Acara ini menjadi ajang berkumpulnya delegasi dari pemerintah lokal negara-negara anggota untuk bertukar ide dan gagasan terkait ekonomi maritim. Dalam sesi presentasi, negara-negara seperti Indonesia, Tiongkok, Korea, dan Vietnam menyampaikan pengalaman mereka, memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan konsep ekonomi biru (blue economy).
Deputy Secretary-General PNLG Secretariat, Fang Qinhua, menjelaskan bahwa forum ini berfungsi sebagai platform bagi anggota untuk saling berbagi gagasan. “Kami mendengarkan presentasi dari berbagai negara anggota mengenai ide dan praktik terbaik dalam bidang ekonomi maritim,” ujarnya dalam tayangan Metro TV pada Rabu, 17 September 2025.
Kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu agenda penting. Delegasi memiliki kesempatan untuk melihat langsung pengelolaan pelabuhan yang merupakan pintu gerbang utama aktivitas ekonomi Jakarta. Kunjungan ini memberikan pandangan komprehensif mengenai pengelolaan pelabuhan modern yang mencakup konsep Green Port dan Smart Port.
Fang Qinhua menambahkan, selama kunjungan ini, para delegasi tidak hanya mendengarkan pemaparan tentang pengelolaan pelabuhan hijau, tetapi juga diajak berkeliling ke Control Room. “Di sini, kami belajar mengenai cara mengelola pelabuhan pintar dan pelabuhan hijau,” kata Fang. Pemahaman tentang kedua konsep ini dinilai sangat penting, terutama karena pelabuhan merupakan bagian kritikal dalam menghadapi tantangan krisis energi dan lingkungan.
Salah satu tujuan dari forum ini juga adalah menggali tantangan bersama yang dihadapi oleh anggota PNLG dalam menghadapi isu lingkungan dan energi bersih. Fang menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Selain menjajal teknologi pelabuhan modern, para delegasi juga mengunjungi Museum Maritim untuk memahami lebih dalam mengenai sejarah maritim Jakarta yang disajikan dalam bentuk diorama yang menarik.
Kunjungan ini mampu memberikan gambaran konkret kepada para delegasi tentang bagaimana Indonesia mengelola pelabuhan dan menjadikan basis data untuk diskusi lebih lanjut dalam forum. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan langkah konkret yang bisa diambil oleh anggota PNLG untuk meningkatkan pengelolaan pelabuhan di masing-masing negara.
Para peserta forum diharapkan kembali ke negara mereka dengan wawasan baru yang dapat diterapkan dalam kebijakan dan praktik di bidang pengelolaan ekonomi maritim. “Pengalaman ini memberikan banyak pembelajaran bagi kami semua, dan semoga kami bisa mengimplementasikan pengetahuan ini di daerah masing-masing,” tutup Fang Qinhua.
Melalui diskusi dan kunjungan langsung ke tempat pemanfaatan, diharapkan forum ini tidak hanya menjadi wadah berbagi, tetapi juga menciptakan aksi nyata untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dalam pengelolaan ekonomi maritim di kawasan.





