Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG untuk Ciptakan Nilai Jangka Panjang

Di tengah persaingan ketat di industri semen, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengambil langkah strategis melalui integrasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Good Corporate Governance (GCG) dalam model bisnisnya. Pendekatan ini tidak hanya membantu SIG untuk bertahan, tetapi juga memastikan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan di pasar yang semakin kompetitif.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyatakan bahwa integrasi aspek keberlanjutan ke dalam operasional perusahaan adalah prioritas utama. Menurutnya, penerapan kerangka ESG menjadikan SIG lebih adaptif terhadap kondisi pasar yang saat ini diwarnai oleh kelebihan pasokan dan penurunan permintaan. “SIG mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam seluruh kegiatan operasional dan proses bisnis untuk menciptakan nilai tambah bagi lingkungan dan sosial,” jelas Vita.

Lebih jauh, perusahaan tidak hanya mematuhi regulasi, tetapi memiliki kesadaran yang mendalam tentang dampak positif dari penerapan GCG yang baik. Hal ini terbukti dari meningkatnya skor GCG SIG, yang mencapai 102,81 pada tahun 2024 dengan predikat “Leadership in Corporate Governance.” Skor tersebut mengalami kenaikan signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 92,47, mencerminkan adopsi standar internasional dalam praktik tata kelola perusahaan.

Meningkatnya skor GCG tersebut menjadi signal positif bagi para investor, menunjukkan bahwa SIG telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun iklim investasi yang kondusif di Indonesia. “Dengan fondasi yang kuat, SIG optimis dapat terus tumbuh secara profesional dan efisien, membuktikan bahwa bisnis berkelanjutan adalah investasi jangka panjang yang paling menguntungkan,” tambah Vita.

Selain itu, komitmen SIG terhadap keberlanjutan juga telah diakui oleh berbagai pihak. Baru-baru ini, perusahaan meraih Best Sustainability and Resilience Award dan mendapat tempat di dalam Top 50 Emiten dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar (BigCap PLCs) menurut Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). “Penghargaan ini menunjukkan bahwa SIG berhasil menjalankan praktik bisnis berkelanjutan yang mendukung ketahanan perusahaan dalam menghadapi tantangan yang ada,” kata Vita.

Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara The 16th IICD Corporate Governance Conference and Award 2025, yang mengangkat tema “Building Resilience through Good Governance: Thriving in Turbulent Times.” Dalam ajang tersebut, penilaian dilakukan terhadap 200 emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar, baik di kategori Big Cap maupun Mid Cap, menggunakan metode penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS).

Dengan menempatkan keberlanjutan dan tata kelola yang baik sebagai fokus utama, SIG menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga peduli terhadap dampak sosial dan lingkungan. Strategi ini adalah langkah antisipatif dalam menghadapi dinamika industri dan tantangan ekonomi global yang terus berubah. Secara keseluruhan, SIG menunjukkan transformasi yang menjadikannya salah satu aktor kunci dalam industri semen di Indonesia, yang tidak hanya fokus kepada profit tetapi juga memperhatikan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.

Inisiatif SIG dalam mengintegrasikan ESG ke dalam bisnisnya memberikan contoh nyata bagi perusahaan lain untuk mengikuti jejak yang serupa, demi menciptakan ekosistem bisnis yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. Komitmen ini, pada gilirannya, diharapkan dapat menggerakkan sektor industri lain untuk beradaptasi dan menerapkan prinsip-prinsip serupa dalam operasi mereka. Dengan langkah-langkah ini, SIG tidak hanya memperkuat posisinya di pasar, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.

Berita Terkait

Back to top button