Dua Pekerja Freeport Terjebak di Tambang Meninggal Dunia, Investigasi Dilakukan

Dua pekerja PT Freeport Indonesia yang terjebak di Grasberg Block Cave, Mimika, Papua Tengah, dinyatakan meninggal dunia setelah proses evakuasi yang dilakukan pada Sabtu, 20 September 2025, pukul 08.45 WIT. Informasi ini disampaikan oleh VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, dalam keterangannya kepada media.

Kedua jenazah tersebut berhasil ditemukan oleh Tim Penyelamat Tambang Bawah Tanah setelah insiden luncuran material basah yang terjadi di lokasi. Katri menjelaskan bahwa saat ini proses identifikasi jenazah masih menunggu kedatangan pihak kepolisian. “Kami sangat berduka atas kehilangan ini dan kami memastikan pendampingan penuh bagi keluarga yang ditinggalkan,” ungkap Katri.

Proses penyelamatan terus berlangsung untuk tujuh pekerja lain yang juga terjebak dalam insiden serupa. Manajemen menyatakan bahwa mereka menggunakan berbagai alat untuk membuka akses ke area yang tertutup, termasuk drone dan alat berat. Tantangan yang dihadapi sangat besar, karena volume material basah yang masih aktif lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

Tim penyelamat harus bekerja tanpa henti di lokasi yang berisiko tinggi dan sempit. Penggunaan alat kecil dan teknologi canggih menjadi krusial dalam proses ini. Meskipun banyak tantangan, manajemen menegaskan komitmen untuk menyelamatkan rekan-rekan mereka yang terjebak.

Kondisi keselamatan di lokasi tambang bawah tanah menjadi perhatian utama. Kejadian terbaru ini menambah daftar insiden di sektor pertambangan yang telah menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan kerja. Pihak perusahaan berjanji akan melakukan evaluasi mendalam terhadap prosedur keselamatan yang ada.

Dalam konteks ini, penting bagi semua pihak untuk meningkatkan perhatian terhadap keselamatan kerja, terutama dalam industri yang berisiko tinggi seperti pertambangan. Manajemen Freeport menyatakan bahwa akan melakukan yang terbaik untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Secara keseluruhan, insiden ini menunjukkan tantangan besar dalam pengelolaan keselamatan di tambang, di mana risiko dan kompleksitas operasional seringkali saling berhubungan. Perusahaan diharapkan untuk terus berinvestasi dalam teknologi dan pelatihan guna memastikan keselamatan pekerja.

Pencarian dan penyelamatan bagi pekerja yang terjebak akan terus dilakukan oleh tim yang terlatih dan berpengalaman. PT Freeport juga berkomitmen untuk memberikan dukungan maksimal kepada keluarga korban serta pekerja lainnya yang mengalami situasi serupa.

Kejadian ini mengingatkan kita bahwa keselamatan adalah aspek yang tidak bisa diabaikan, dan setiap langkah harus diambil untuk melindungi nyawa pekerja. Keluarga dan masyarakat luas berharap agar insiden seperti ini tidak terulang di masa depan.

Berita Terkait

Back to top button