Celetukan Menkeu Purbaya ke Jurnalis: ‘Anda Kok Ada di Mana-mana?’

Dalam konferensi pers yang diadakan setelah pengesahan RUU APBN 2026, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menarik perhatian dengan celetukannya yang mengundang tawa. Dialog tersebut berlangsung ketika jurnalis menanyakan tentang target defisit anggaran yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebesar 0%. Purbaya menjawab dengan santai bahwa perlu dilihat keadaan dan berharap untuk mengefisiensikan pajak serta mengurangi penggelapan.

Purbaya dengan tegas menyatakan, “Nanti kita lihat berapa langkah. Kalau sudah efisien, berapa sih pendapatan pajak kita? Kamu bayar pajak enggak?” saat menanggapi jurnalis tersebut. Setelah mendapat jawaban positif dari sang jurnalis, ia melanjutkan dengan menyampaikan bahwa rencana tersebut adalah langkah awal, dan mungkin saja akan bergeser jika tidak dapat dijalankan dalam satu tahun.

Pernyataan Purbaya ini menunjukkan bahwa meskipun pemerintah memiliki rencana ambisius, fleksibilitas dalam pelaksanaannya juga penting. “Namun, kita jelas arahnya menuju ke sana. Jika meleset sedikit tidak apa-apa, lihat tuh negara-negara lain sedang susah, kan?” tambahnya, menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak untuk mencapai tujuan tersebut.

Selanjutnya, dalam interaksi yang penuh humor, seorang jurnalis meminta izin untuk bertanya dan langsung mendapat respon dari Purbaya. Dengan nada bercanda, Purbaya mengomentari kehadiran jurnalis yang selalu “ada di mana-mana,” baik di Istana maupun dalam konferensi pers. “Lho kok Anda ada di mana-mana ya?” tanya Purbaya, di mana jurnalis tersebut membalas, “Bapak juga ada di mana-mana.” Purbaya pun menanggapi dengan tawa, “Kita sama-sama ada di mana-mana, oh gitu ya.”

Sebelumnya, DPR RI telah mengesahkan RUU APBN 2026 yang merupakan APBN pertama di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dalam rapat paripurna, Purbaya menekankan bahwa anggaran ini dirancang untuk mencapai visi dan misi presiden dalam kedaulatan pangan dan energi serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan sejahtera.

“APBN 2026 didesain untuk mendorong aktivitas ekonomi berputar lebih cepat, tumbuh lebih tinggi, serta meningkatkan sektor riil dan daya beli masyarakat,” ujarnya. Purbaya juga menyampaikan bahwa kebijakan fiskal tahun depan akan fokus pada kesejahteraan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lebih jauh, pemerintah berkomitmen untuk mengintegrasikan penguatan ekonomi fundamental dengan langkah-langkah konkret untuk menjaga stabilitas. Dalam hal ini, Purbaya menegaskan pentingnya APBN tidak hanya sebagai instrumen keuangan, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan, yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja dan distribusi kesejahteraan yang lebih merata.

Dalam konteks ini, Purbaya juga mengungkapkan bahwa upaya pengurangan utang negara merupakan bagian dari strategi pemerintah. “Dengan APBN 2026, kami berupaya untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan memastikan bahwa distribusi kesejahteraan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat,” tegasnya, menambah semangat untuk mendorong kebijakan yang pro-rakyat.

Interaksi interaktif antara Purbaya dan jurnalis menyoroti gaya komunikasinya yang santai, namun tetap fokus pada isu-isu penting. Dengan pendekatan ini, diharapkan akan ada keberlanjutan dalam komunikasi antara pemerintah dan publik, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam mendukung program-program pemerintah.

Berita Terkait

Back to top button