Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini melakukan kunjungan ke proyek pembangunan Jalan Tol Palembang–Betung. Dengan panjang total mencapai 69,19 kilometer, jalan tol ini diharapkan dapat mengurangi waktu tempuh, memperkuat konektivitas, dan menurunkan biaya logistik bagi masyarakat Sumatera Selatan. Dalam kunjungannya, Wapres Gibran menargetkan agar tol ini bisa difungsionalkan pada Lebaran 2026, memberikan manfaat nyata yang segera dirasakan oleh pengguna.
Hingga akhir September 2025, progres konstruksi untuk seksi 1 Kramasan–Rengas dan seksi 2 Rengas–Pangkalan Balai yang memiliki panjang total 54,5 kilometer telah mencapai 83,69 persen. Sementara itu, seksi 3 Pangkalan Balai–Betung masih dalam tahap awal dengan progres mencapai 27,03 persen. Secara keseluruhan, proyek ini sudah mencapai 70,75 persen dari target penyelesaian.
Gibran menilai kehadiran Jalan Tol Palembang–Betung akan berdampak signifikan bukan hanya bagi masyarakat tetapi juga dunia usaha di daerah tersebut. “Kami berharap proyek ini dapat rampung sesuai target dan segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkap Gibran. Ia juga menambahkan, dengan adanya jalan tol ini, diharapkan dapat menciptakan efisiensi dalam transportasi dan distribusi barang.
Pembangunan jalan tol ini tidak hanya berfokus pada penyelesaian fisik, tetapi juga sangat memperhatikan aspek keselamatan dan kualitas. EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengungkapkan bahwa seluruh tahap pembangunan dilakukan dengan teknologi terbaru dan pengawasan yang ketat. “Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan standar kualitas tinggi,” katanya.
Manfaat dari proyek ini diharapkan meliputi peningkatan konektivitas antarwilayah, pengurangan kemacetan, serta penurunan biaya transportasi barang dan orang. Hal ini akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan, yang selama ini sangat bergantung pada infrastruktur transportasi yang baik.
Pembangunan Jalan Tol Palembang–Betung juga merupakan bagian dari proyek besar yang dikenal sebagai Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Proyek ini bertujuan untuk menghubungkan berbagai titik di Pulau Sumatera melalui jaringan tol, sehingga meningkatkan akses dan mobilitas sosial ekonomi. Gibran meminta dukungan dari semua pihak agar proyek ini dapat berjalan lancar hingga pejabat dan masyarakat merasakan manfaatnya.
Dalam kunjungan tersebut, Gibran didampingi oleh Plt Direktur Utama PT Hutama Karya, Koentjoro, serta Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, dan Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Dengan ekspektasi fungsionalnya pada Lebaran 2026, Jalan Tol Palembang–Betung diharapkan dapat menjadi solusi untuk kemacetan yang sering terjadi di jalur-jalur utama di Sumatera Selatan, terutama saat musim mudik dan perayaan hari besar. Pihak Hutama Karya optimis bahwa dengan upaya dan dukungan semua pihak, proyek ini akan berjalan sesuai jadwal dan dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
Keberhasilan proyek ini bukan hanya diukur dari selesai tidaknya konstruksi, tetapi juga dari seberapa besar dampak positif kepada perekonomian masyarakat dan seberapa cepat adaptasi masyarakat dalam menggunakan infrastruktur baru ini. Bagi warga Sumatera Selatan, kehadiran jalan tol ini adalah harapan untuk memudahkan akses, mempercepat perjalanan, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.





