Jangan Kaget! Harga Emas Akhir Tahun Diprediksi Tembus Rekor Tertinggi

Harga emas di Indonesia saat ini mencatatkan lonjakan signifikan, mengingat harga emas Antam telah menyentuh Rp 2.198.000 per gram. Banyak pengamat ekonomi memprediksi bahwa harga emas akan terus meroket, bahkan bisa mencapai lebih dari Rp 2.300.000 per gram hingga akhir tahun. Latar belakang melonjaknya harga ini terutama dipicu oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpastian ekonomi global dan ketegangan geopolitik yang berkepanjangan.

Ibrahim Assuaibi, seorang pengamat ekonomi dan komoditas, menjelaskan bahwa penguatan harga emas global dipicu oleh kondisi ekonomi Amerika Serikat, yang berperan penting dalam dinamika perdagangan dunia. Konflik bersenjata di kawasan Timur Tengah, terutama antara Israel dan Palestina, serta ketegangan di Europa terkait dengan Rusia dan Ukraina, turut memberikan kontribusi pada kenaikan harga logam mulia. Ibrahim memperkirakan bahwa harga emas dunia bisa mencapai US$ 3.850 per troy ons menjelang akhir tahun, dan hal ini akan berdampak langsung pada harga emas domestik.

Menghadapi situasi ini, faktor nilai tukar rupiah juga tidak dapat diabaikan. Meningkatnya harga emas dolaris dan pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika menyebabkan harga logam mulia meningkat lebih jauh di Indonesia. Menurut Ibrahim, rupiah sempat melemah hampir mencapai level Rp 16.800, yang menjadikan harga emas semakin tinggi. Rangkaian peristiwa ini menunjukkan bagaimana intervensi ekonomi di tingkat global dapat secara langsung memengaruhi pasar dalam negeri.

Ekonom senior dari Institute for Development Economics and Finance, Tauhid Ahmad, menambahkan bahwa proyeksi peningkatan harga emas adalah wajar, terutama jika melihat forecast dari berbagai lembaga yang mencatatkan harga emas akan menyentuh titik tertinggi. “Kalau forecast banyak lembaga emas ya, harga emas makin naik. Saat ini sudah di US$ 3.700-an dan ada beberapa lembaga memperkirakan bisa tembus di atas US$ 3.800 per ons,” ungkapnya.

Meski demikian, Tauhid juga mengingatkan bahwa ada mekanisme yang dapat menekan lonjakan harga emas. Bank Indonesia dipastikan akan melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, sehingga dapat membantu mengendalikan kenaikan harga logam mulia. Ia menyatakan, harga emas bisa saja menyentuh Rp 2.400.000 per gram tetapi berpotensi untuk tidak mencapai level tersebut jika intervensi berjalan efektif.

Situasi ini menyoroti ketidakpastian yang ada di pasar emas dan ekonomi secara keseluruhan. Dengan memasuki akhir tahun, banyak investor dan masyarakat awam yang mulai memikirkan strategi investasi mereka, terutama di sektor emas, yang sering dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman di masa-masa sulit. Kenaikan ini tentu saja tidak lepas dari pergerakan pasar dunia yang fluktuatif.

Hasil survei dan analisa menunjukkan bahwa banyak investor mulai memanfaatkan emas sebagai alternatif investasi, dengan harapan nilai logam mulia ini tidak hanya stabil tetapi terus meningkat. Namun, risiko yang menyertainya tetap harus diperhatikan, terutama dalam menghadapi situasi ekonomi global yang tidak menentu.

Sementara itu, informasi lebih lanjut menunjukkan bahwa harga emas tidak akan segera stabil, terutama selama ketegangan geopolitik terus berlangsung. Ini menjadikan investasi emas sebagai salah satu bidang yang harus terus dipantau oleh semua kalangan, baik individu maupun institusi.

Perkembangan selanjutnya akan sangat bergantung pada faktor ekonomi global dan respon dari kebijakan moneter, baik dari Bank Indonesia maupun Federal Reserve di AS. Sehingga, bagi calon pembeli emas, penting untuk mengikuti berita dan analisis pasar demi mengoptimalkan keputusan investasi.

Src: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8136582/jangan-kaget-harga-emas-akhir-tahun-bisa-tembus-segini?page=all

Berita Terkait

Back to top button