Kadin Minta Perbaikan Kinerja Dapur MBG setelah Kasus Keracunan Massal

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggarisbawahi pentingnya perbaikan kinerja dan standar operasional di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setelah terjadinya kasus keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kasus ini menjadi sorotan utama, mengingat layanan ini bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi kepada masyarakat.

Plt Kepala Satgas MBG Gotong Royong Kadin Indonesia, Chandra Tirta Wijaya, menegaskan bahwa perbaikan sistem dan pengawasan ketat sangat penting untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan. “Target kita adalah zero accident. Jangan sampai ada satu pun dapur mitra Kadin yang bermasalah,” tegas Chandra dalam pernyataannya pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Dia juga menekankan pentingnya perhatian terhadap kebersihan dapur, kesehatan pekerja, serta kualitas bahan makanan yang digunakan dalam setiap tahap produksi. Kadin menilai bahwa menjaga aspek-aspek ini sangat krusial agar program MBG dapat memberikan manfaat maksima kepada masyarakat. “Kami minta rekan-rekan untuk menjaga kebersihan dapur dan memastikan bahan baku layak konsumsi,” ujar Chandra.

Kawasan peserta program MBG merupakan bagian dari upaya Kadin untuk mendukung keberlanjutan program ini. Chairperson Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, juga telah menegaskan komitmen dunia usaha untuk memastikan keberlangsungan program Makan Bergizi Gratis. Hal ini menjadi penting terutama dalam menanggapi kepercayaan masyarakat terhadap program yang bertujuan baik ini, yang kini terancam akibat insiden keracunan.

Keracunan massal yang terjadi secara bersamaan di beberapa titik, menurut Chandra, menunjukkan adanya kelalaian yang harus segera ditangani. Data menunjukkan bahwa inisiatif program MBG Kadin telah membantu ribuan masyarakat, dan insiden ini dapat merusak reputasi serta keberlangsungan dukungan dari pihak-pihak yang terlibat.

Sebagai tanggapan terhadap insiden ini, Kadin berencana untuk menerapkan serangkaian langkah perbaikan. Ini termasuk audit rutin terhadap setiap dapur mitra yang berpartisipasi dalam program MBG. Selain itu, pelatihan dasar mengenai keamanan pangan dan kebersihan akan diberikan kepada karyawan dapur, sehingga mereka lebih memahami pentingnya praktik kebersihan.

Kadin juga menyatakan bahwa semua mitra harus berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dalam pengadaan bahan baku serta proses penyajian makanan. Ini diharapkan dapat membantu melemahkan kemungkinan terjadinya keracunan massal di masa mendatang. “Kami juga akan menjalin komunikasi lebih erat dengan pihak-pihak terkait agar setiap langkah yang diambil dapat diawasi dengan baik,” tambah Chandra.

Dari sudut pandang ekonomi, keberhasilan program MBG bukan hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memiliki implikasi sosial yang luas. Ketidakpuasan masyarakat setelah insiden ini berpotensi memengaruhi kepercayaan publik terhadap program-program sejenis di masa depan. Menurut beberapa analisis, program pendukung yang didirikan dengan baik dapat mempengaruhi kestabilan sosial serta meningkatkan kesejahteraan jangka panjang.

Kadin berharap bahwa dengan melakukan perbaikan yang diperlukan, program MBG akan kembali mendapat kepercayaan dari masyarakat. Komitmen yang kuat dari semua pihak, termasuk pemerintah, pengusaha, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan untuk menjaga keberlanjutan inisiatif-inisiatif sosial ini.

Dalam konteks yang lebih luas, Kadin akan terus berupaya untuk menjadikan program MBG sebagai contoh pelaksanaan yang baik dalam pemberian bantuan sosial, dengan fokus pada kualitas dan keberlanjutan. Pihak berwenang diharapkan dapat belajar dari insiden ini dan mengambil tindakan tegas untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.

Source: economy.okezone.com

Berita Terkait

Back to top button