
Aliansi Masyarakat Purbalingga Pemerhati Soedirman telah mengusulkan perubahan branding Kabupaten Purbalingga dari “Perwira” menjadi “Purbalingga Tempat Lahir Soedirman”. Usulan ini muncul sebagai hasil dari diskusi mendalam dalam aliansi yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Juru bicara Aliansi, Heru Catur Wibowo, menekankan bahwa branding baru ini adalah klaim yang konkret dan otentik, karena mengacu pada fakta sejarah bahwa Jenderal Soedirman lahir di Desa Bodas Karangjati, Kecamatan Rembang, pada 24 Januari 1916.
Branding ini bukan sekadar slogan, melainkan penegasan identitas geografis dan historis Purbalingga. Heru menyampaikan, “Bandingkan dengan ‘The Sunrise of Java’ milik Banyuwangi yang kuat karena berbasis posisi geografis. Purbalingga layak mengusung klaim yang tidak bisa ditiru: tempat kelahiran Panglima Besar Republik Indonesia.” Dengan mengidentifikasi Purbalingga sebagai tempat kelahiran Soedirman, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kebanggaan lokal dan memperkuat citra daerah.
Secara politis, mengusung branding “Tempat Lahir Soedirman” dianggap sebagai langkah strategis untuk merebut kembali narasi nasional yang selama ini sering mengaitkan nama besar Soedirman dengan Yogyakarta atau Jakarta. Heru berpendapat, “Purbalingga harus diperkuat sebagai identitas yang lahir dari tanahnya sendiri.” Hal ini diharapkan dapat menjadikan Purbalingga sebagai pusat edukasi sejarah perjuangan nasional dan destinasi wisata sejarah berbasis narasi kelahiran Soedirman.
Branding ini diharapkan juga mampu menggerakkan potensi ekonomi daerah. “Kita bisa mengembangkan sektor pariwisata, pendidikan, dan industri kreatif berbasis sejarah,” tambahnya. Inisiatif ini memiliki potensi untuk meningkatkan energi kolektif masyarakat, memotivasi aparat sipil negara (ASN) untuk bekerja dengan semangat pengabdian Soedirman, serta mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar memiliki daya tahan gerilya.
Heru mengajak masyarakat untuk meninggalkan branding yang dianggap artifisial, seperti “Perwira” dan “Spirit”, yang dinilai tidak memiliki keterikatan nyata dengan daerah. Dia menuturkan, “Mari kita tegaskan Purbalingga, Tempat Lahir Soedirman.” Dalam upayanya tersebut, aliansi ini sudah melakukan audensi dengan Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan merencanakan audiensi lebih lanjut dengan kementerian terkait.
Sebagai tambahan, aliansi juga menyuarakan keprihatinan atas rencana pemindahan patung Soedirman di Jakarta. Mereka tidak menolak jika Jakarta ingin merawat patung tersebut, namun meminta agar satu duplikat dari patung itu kembali ke tanah kelahiran Soedirman. Upaya ini menunjukkan pentingnya mengakui dan menghargai sejarah serta identitas lokal di tengah dinamika pembangunan modern.
Pengusulan branding ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif bagi citra Purbalingga, tetapi juga membangkitkan semangat masyarakat untuk lebih mengenali dan menghargai warisan sejarah yang ada di daerah mereka. Dengan visi yang kuat dan langkah-langkah konkret, diharapkan Purbalingga dapat menjadi lebih dikenal dan dihargai bukan hanya di level lokal, tetapi juga di tingkat nasional, sebagai tempat lahir salah satu pahlawan besar Indonesia.
Source: www.medcom.id





