Mantan Direktur Utama PT Bank Jago Tbk (ARTO), Karim Siregar, kini resmi bergabung dengan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) sebagai Executive Vice President. Dalam posisi ini, Karim diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan perusahaan multifinance tersebut. Ia menilai BFI Finance memiliki prospek cerah di masa depan dengan banyak peluang yang bisa dimanfaatkan.
Keputusan Karim untuk beralih ke BFI Finance merupakan langkah strategis setelah menjabat sebagai bos Bank Jago selama tiga tahun dari tahun 2020 hingga 2023, sebelum posisinya diisi oleh Arief Harris Tandjung. Dalam pesan singkatnya, Karim menyatakan, "Banyak opportunity untuk BFI ke depannya," mengindikasikan optimisme terhadap perkembangan perusahaan yang mendukung kebutuhan financing di Indonesia.
Latar Belakang dan Karir Karim Siregar
Karim Siregar merupakan alumnus Teknik Mesin dari ITB dan memiliki pengalaman karir yang panjang di bawah naungan konglomerat Jerry Ng. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai pemimpin di PT Bank BTPN Tbk, menyiapkan fondasi penting yang membawanya ke posisinya di Bank Jago. Jerry Ng, yang juga terlibat dalam akuisisi Bank Artos, kini memiliki kontrol penuh atas BFI Finance melalui Trinugraha Capital & Co SCA.
Jerry Ng mengendalikan 51,12% saham BFI Finance, sedangkan Trinugraha Capital sendiri dimiliki sebesar 98,44% oleh Baltica International, dengan nama-nama lain seperti Boy Thohir yang turut memiliki kepemilikan minoritas. Kolaborasi antara Jerry Ng dan Patrick Walujo menunjukkan kekuatan jaringan yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan-perusahaan di bawah tangan mereka.
Kinerja Keuangan BFI Finance
Sebelum kehadiran Karim, BFI Finance menunjukkan performa keuangan yang solid dengan pertumbuhan laba bersih 11,1% secara tahunan pada semester I 2025, mencapai Rp762,2 miliar. Jumlah pendapatan juga meningkat 6,21% menjadi Rp3,30 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekuitas perusahaan mencapai 3,28% hingga Juni 2025, menandakan kestabilan dalam menghadapi tantangan pasar.
Liabilitas perusahaan tercatat menjadi Rp14,8 triliun, menurun 0,78% dari akhir tahun sebelumnya. Sementara itu, aset BFI Finance juga mengalami peningkatan menjadi Rp25,33 triliun. Data keuangan tersebut menunjukkan bahwa BFI Finance memiliki dasar yang kuat untuk berkembang di pasar multifinance yang kompetitif.
Strategi dan Fokus ke Depan
Dalam peran barunya, Karim Siregar diharapkan untuk membawa strategi inovatif dan pendekatan yang lebih agresif ke dalam bisnis BFI Finance. Dengan latar belakangnya yang mumpuni serta pemahaman mendalam tentang sektor perbankan dan keuangan, ia mampu merancang program-program yang memenuhi tuntutan pasar.
Bersama tim manajemen, Karim kemungkinan akan fokus pada pengembangan produk baru, optimalisasi layanan digital, serta memperluas jangkauan layanan ke konsumen di berbagai segmen. Melihat tren pergeseran ke digitalisasi di sektor keuangan, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan pengalaman pengguna.
Kesimpulan
Karim Siregar yang kini menjabat di BFI Finance merupakan langkah strategis yang menunjukkan potensi kolaborasi antara entitas-entitas di bawah Jerry Ng. Dengan catatan keuangan yang mengesankan dan kepemimpinan baru di BFI Finance, perusahaan ini siap bersaing lebih agresif di pasar multifinance Indonesia. Transformasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi industri keuangan secara keseluruhan.
Source: finansial.bisnis.com





