Siapa Pemilik Saham CDIA? Kenali Sosok di Balik Kepemilikan Ini!

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) baru-baru ini menarik perhatian pasar setelah mengalami lonjakan harga hingga 11,50 persen pada penutupan perdagangan pada 7 Oktober 2025. Lonjakan ini terjadi bersamaan dengan manuver ekspansi perusahaan di sektor pelayaran, di mana mereka melakukan penambahan kepemilikan saham di anak usaha dengan total transaksi mencapai Rp2,68 triliun. Pertanyaan yang muncul di kalangan investor dan publik adalah, siapa sebenarnya pemilik utama saham CDIA?

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa mayoritas saham CDIA dimiliki oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk, yang dikuasai oleh Prajogo Pangestu, salah satu orang terkaya di Indonesia. Melalui entitas ini, Prajogo menguasai sekitar 60 persen saham CDIA. Selain itu, Phoenix Power BV memegang sekitar 30 persen, sementara masyarakat umum memiliki sisa saham sebesar 9,97 persen.

Prajogo Pangestu, yang dilahirkan dari keluarga pedagang karet, memulai perjalanan bisnisnya dari sektor kayu pada akhir tahun 1970-an. Kekayaannya kini mencapai sekitar 46,7 miliar dolar AS, setara dengan Rp775 triliun, sebagaimana dilaporkan oleh Forbes. Usahanya yang bertajuk Barito Pacific Timber mulai go public pada tahun 1993 dan mengalami transformasi menjadi Barito Pacific setelah bisnis kayunya dikurangi pada tahun 2007.

Dalam konteks CDIA, perusahaan ini merupakan bagian dari Barito Pacific Group yang bergerak di bidang produk kimia. Pada tahun 2007, Barito Pacific mengambil alih 70 persen saham Chandra Asri dan menjadikannya salah satu produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Jejak langkah Prajogo di industri ini semakin kuat setelah Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia pada tahun 2011.

Penambahan kepemilikan saham di dua anak usaha, PT Chandra Shipping International dan PT Marina Indah Maritim, menunjukkan strategi ekspansi yang agresif dari CDIA. Langkah ini terlihat jelas menyusul respons positif pasar terhadap pengumuman tersebut, yang membuktikan kepercayaan investor terhadap prospek pertumbuhan perusahaan ke depannya.

Dengan pencapaian tersebut, Prajogo Pangestu tidak hanya dikenal sebagai pebisnis sukses di dalam negeri, tetapi juga sebagai salah satu tokoh bisnis berpengaruh di Asia. Pada 2023, ia mengakuisisi perusahaan pertambangan batu bara, Petrindo Jaya Kreasi, yang kini juga terdaftar di bursa. Selain itu, niatnya untuk mendaftarkan Barito Renewables Energy yang bergerak di sektor energi terbarukan menjadi indikasi bahwa Prajogo berusaha mendiversifikasi portofolio investasinya dengan fokus pada keberlanjutan.

Kegiatan bisnis CDIA yang melonjak juga tak lepas dari tren pertumbuhan yang terjadi di sektor pelayaran dan logistics, yang semakin ditunjang oleh meningkatnya permintaan transportasi di dalam negeri dan luar negeri. Pertumbuhan ini menjadi peluang besar bagi perusahaan untuk memperkuat posisinya di pasar dan meningkatkan daya saing.

Selain saham yang menguat, manuver dari Chandra Daya Investasi juga memberikan dampak positif bagi investasi di sektor pelayaran. Ekspansi ini diharapkan dapat membuka lebih banyak kesempatan kerja dan meningkatkan daya tarik investasi di sektor maritim, sejalan dengan program pemerintah yang mendukung perkembangan infrastruktur.

Dari informasi yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa Prajogo Pangestu, melalui kepemilikan saham di Chandra Asri Pacific Tbk, menjadi tokoh sentral dalam kepemilikan saham perusahaan CDIA. Dengan perpaduan antara strategi bisnis yang progresif dan kekayaan yang melimpah, Prajogo menunjukkan bagaimana investasi dan diversifikasi sektor dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi di Indonesia.

Source: www.inews.id

Berita Terkait

Back to top button