Kementan Jalin Kolaborasi dengan BSSN untuk Lindungi Sistem Pangan Digital

Kementerian Pertanian (Kementan) telah menjalin kolaborasi strategis dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai langkah penting dalam melindungi sistem pangan digital. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat keamanan data dan sistem digital dalam sektor pertanian, sekaligus mendukung wawasan kedaulatan pangan Indonesia.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa sektor pangan adalah urat nadi bangsa yang mesti terlindungi dari berbagai ancaman, termasuk serangan siber. Dalam acara penandatanganan nota kerja sama di Kementan, Amran menyatakan, “Kami sangat membutuhkan perlindungan dan dukungan khusus di sektor pertanian. Sistem siber kita harus kuat dan aman agar kinerja Kementan dapat terus optimal.” Dia menambahkan bahwa jika masalah pangan terjadi, maka negara juga dapat terancam.

Kerja sama ini bukan sekadar inisiatif teknis, melainkan bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto, yaitu menjadikan Indonesia mandiri dan berdaulat dalam bidang pangan. Menurut Amran, kolaborasi ini diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

Dalam kerja sama ini, Kementan dan BSSN berkomitmen untuk meningkatkan berbagai aspek, antara lain:

1. Perlindungan informasi dan transaksi elektronik.
2. Pengamanan teknologi dan komunikasi.
3. Peningkatan kapasitas keamanan siber dan sandi.
4. Literasi keamanan siber.
5. Sistem komunikasi yang menghubungkan petani di seluruh Indonesia dengan pusat data Kementan.

Materi tersebut menjadi krusial mengingat tantangan di era digital semakin kompleks. Amran berharap BSSN dapat membantu mewujudkan sistem komunikasi untuk menghubungkan sekitar satu juta petani di seluruh Indonesia secara bersamaan dan online. Dengan demikian, perlindungan terhadap data dan jaringan bisa lebih terjamin.

Ketahanan siber di sektor pertanian pun menjadi faktor penting bagi stabilitas nasional. Amran mencontohkan pencapaian Indonesia yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan domestik, tetapi juga berkontribusi secara global dengan menyediakan bantuan pangan untuk negara-negara yang membutuhkan, termasuk Palestina.

Kepala BSSN, Nugroho Sulistyo, menjelaskan bahwa kunjungan ke Kementan merupakan bagian dari dukungan untuk memperkuat ekosistem keamanan siber di lingkungan kementerian. Nugroho menyoroti pentingnya kolaborasi lintas organisasi dalam membangun ketahanan siber, mengingat bahwa masalah ini tidak bisa dikerjakan sendiri.

“Keamanan siber adalah kerja bersama yang bersifat kolaboratif. Kami berkomitmen untuk mendukung Kementan agar dapat melaksanakan tugas strategisnya dengan sistem elektronik yang terlindungi,” ungkap Nugroho. Dia juga menambahkan bahwa nilai Indeks Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Kementan mendapatkan predikat memuaskan, menunjukkan bahwa sistem elektronik di kementerian sudah berada pada level yang baik.

Perkuatan kolaborasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keamanan siber, tetapi juga menciptakan sistem digital yang lebih transparan dan efisien, yang ditujukan untuk mendukung petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Sinergi ini menjadi sangat penting mengingat tantangan dan ancaman yang semakin meningkat di era digital saat ini.

Dengan kolaborasi antara Kementan dan BSSN, diharapkan sistem pangan digital Indonesia dapat terlindungi dengan baik, serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa kemandirian dan kedaulatan pangan Indonesia dapat terwujud secara optimal di tengah tantangan global yang ada.

Source: mediaindonesia.com

Berita Terkait

Back to top button