
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun pada kuartal III-2025, mengalami lonjakan 117 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini menunjukkan performa positif perusahaan yang semakin memantapkan posisi di pasar yang kompetitif.
Pada kuartal ketiga ini, UNVR juga melaporkan penjualan bersih sebesar Rp9,4 triliun, tumbuh 12,4 persen secara tahunan dan mengalami peningkatan 7,7 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Margin kotor perusahaan tercatat mencapai 49,2 persen, meningkat 366 basis poin dibanding tahun lalu dan 115 basis poin dari kuartal sebelumnya. Sementara itu, laba sebelum pajak meningkat 16,2 persen, memberikan sinyal positif bagi investor dan pemangku kepentingan.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan perusahaan, penjualan domestik tumbuh hingga 12,7 persen di kuartal ketiga 2025. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan volume penjualan di seluruh unit bisnis yang ada. Selain itu, belanja iklan dan promosi UNVR tetap stabil di level 8,8 persen dari total penjualan bersih, menunjukkan bahwa perusahaan tetap agresif dalam memasarkan produknya.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menilai bahwa kinerja positif pada kuartal ini merupakan langkah nyata dalam pemulihan bisnis perusahaan. “Kami mulai melihat dampak positif dari perubahan struktural dan langkah disiplin yang telah kami ambil selama setahun terakhir,” ujarnya pada 23 Oktober 2025.
Benjie menjelaskan bahwa momentum pertumbuhan saat ini didasarkan pada fondasi bisnis yang lebih kuat serta eksekusi yang lebih tajam di tengah dinamika pasar. Ia menekankan, pencapaian ini memberi keyakinan bahwa UNVR berada di jalur yang tepat—membangun momentum yang bertanggung jawab, menguntungkan, dan berkelanjutan.
UNVR mengandalkan tiga pilar utama dalam strateginya: kategori, saluran, dan biaya. Dari sisi kategori, perusahaan fokus pada peralihan portofolio produk ke arah yang lebih menguntungkan. “Ini memberikan kontribusi sebesar 9,3 persen terhadap penjualan Home & Personal Care (HPC) untuk tahun berjalan September 2025, meningkat 23 persen dibandingkan kuartal pertama 2025,” ungkap Benjie.
Lebih dari 85 persen merek di UNVR telah meluncurkan inovasi baru pada 2025. Empat belas merek besar, termasuk Pepsodent, Bango, Royco, Sunlight, Molto, Vaseline, dan Dove, melaporkan pertumbuhan positif yang berkontribusi sekitar 65 persen dari total penjualan. Ini mencirikan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan memenuhi kebutuhan pasar.
Dari sisi distribusi, UNVR telah berupaya menjaga stabilitas harga sembari memperluas jangkauan ritel hingga 18 persen. Tenaga penjualan juga ditingkatkan sebesar 19 persen untuk memastikan produk-produk mereka tersedia di berbagai lokasi. Selain itu, Unilever juga mengembangkan platform digital bernama Sahabat Warung guna memperkuat hubungan dengan pelaku usaha ritel kecil, sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas produk ke konsumen akhir.
Secara keseluruhan, pencapaian UNVR di kuartal III-2025 bukan hanya menunjukkan daya saing yang kuat tetapi juga komitmen untuk beradaptasi dan bertumbuh dalam pasar yang terus berubah. Melalui berbagai strategi yang diterapkan, termasuk inovasi produk dan pengembangan saluran distribusi, UNVR menunjukkan bahwa perusahaan dapat berhasil meskipun di tengah tantangan yang ada. Ke depan, langkah-langkah ini diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan bagi UNVR dan meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
Source: economy.okezone.com





