PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengonfirmasi bahwa seluruh 232 penumpang yang berada di Kereta Api Purwojaya yang mengalami anjlok pada Sabtu, 25 Oktober 2025, telah dievakuasi dengan selamat. Kejadian tersebut berlangsung di Emplasemen Stasiun Kedunggedeh, pada pukul 14.14 WIB. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengungkapkan bahwa proses evakuasi penumpang berlangsung lancar menggunakan enam bus yang disiapkan untuk membawa mereka ke stasiun tujuan masing-masing.
Anne menekankan bahwa keselamatan dan kenyamanan pelanggan adalah prioritas utama bagi KAI. Ia menjelaskan, “Dua gerbong bagian belakang KA Purwojaya mengalami anjlok, dan seluruh penumpang telah dievakuasi dengan aman.” Ia juga menambahkan bahwa tim KAI dari Daop 1 Jakarta beserta unit terkait telah bergerak cepat menuju lokasi kejadian untuk menangani rangkaian kereta yang terdampak serta melakukan pemeriksaan prasarana agar jalur dapat segera berfungsi normal kembali.
Sementara itu, kondisi di lokasi kejadian sedang ditangani secara intensif. Satu jalur di dekat lokasi diperbolehkan untuk dilalui secara terbatas, sementara jalur lainnya masih dalam tahap penanganan. KAI berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan memahami bahwa insiden ini pastinya menimbulkan ketidaknyamanan bagi penumpang.
Sebagai langkah proaktif, KAI juga melakukan pengaturan perjalanan kereta untuk meminimalkan dampak keterlambatan. Melalui koordinasi intensif antar-daerah operasi, perjalanan kereta yang terdampak anjloknya KA Purwojaya diharapkan bisa segera normal. “Kami berterima kasih atas pengertian dan kesabaran pelanggan yang terdampak,” ujar Anne.
Akibat dari kecelakaan ini, sejumlah perjalanan di jalur Kedunggedeh mengalami keterlambatan. Di jalur hulu (Cikampek – Bekasi), misalnya, KA 176 relasi Pasar Senen – Semarang Tawang terlambat setelah melintas Stasiun Kedunggedeh. Selain itu, beberapa kereta lainnya seperti KA 142F (Parahyangan Fak), KA 44 (Taksaka), dan KA 152 (Brantas) mengalami keterlambatan hingga 56 menit, 52 menit, dan 43 menit masing-masing.
Di jalur hilir (Bekasi – Cikampek), kereta seperti KA 103 (Bogowonto) dan KA 137 (Parahyangan) juga mengalami keterlambatan, meskipun beberapa ke depannya tetap tepat waktu. Hal ini menunjukkan dampak dari kejadian anjlok yang menyebabkan arus perjalanan kereta terganggu, namun KAI berupaya maksimal untuk memulihkan situasi.
Bagi penumpang yang masih dalam perjalanan dan merasakan dampak dari insiden ini, KAI mengimbau untuk tetap tenang sementara perbaikan dan pemulihan dilakukan. Seluruh jajaran KAI kini bekerja keras untuk memastikan agar perjalanan kereta dapat berlangsung dengan aman dan nyaman kembali.
KAI juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang akibat kecelakaan ini dan menjamin bahwa mereka akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kebangkitan anjloknya kereta. Semua langkah operasional dilakukan dengan tujuan menjaga keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama perusahaan. Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk terus memperhatikan aspek keselamatan dalam operasional transportasi kereta api di Indonesia.
Source: finance.detik.com





