PT BRI Multifinance Indonesia (BRIF) atau BRI Finance mencatatkan pertumbuhan pembiayaan investasi yang mengesankan pada September 2025, dengan peningkatan sebesar 10,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY). Data ini menunjukkan dominasi BRI Finance dalam sektor pembiayaan di tengah ketidakpastian ekonomi yang masih menyelimuti sejumlah industri.
Direktur Utama BRI Finance, Wahyudi Darmawan, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk stabilitas ekonomi, tingkat suku bunga, dan prospek pertumbuhan sektor riil. Ketika suku bunga dan inflasi terkendali, kepercayaan pelaku usaha juga meningkat, sehingga mendorong permintaan untuk pembiayaan investasi, terutama di sektor-sektor produktif.
Sektor Konstruksi Memegang Peranan Penting
Sektor konstruksi menjadi penyerap utama dari pembiayaan investasi di BRI Finance. Permintaan tinggi dari sektor ini terus berlanjut seiring dengan pengembangan proyek infrastruktur dan pembangunan nasional. "Kebutuhan pembiayaan untuk alat berat, kendaraan operasional, dan proyek investasi produktif lainnya terus menguat," ungkap Wahyudi.
Wahyudi menambahkan bahwa saat ini porsi pembiayaan investasi terhadap total portofolio BRI Finance mencapai 31%. Hal ini menunjukkan pentingnya pembiayaan investasi dalam strategi bisnis perusahaan.
Meskipun menunjukkan pertumbuhan yang positif, BRI Finance tetap menghadapi sejumlah tantangan. Risiko kredit, selektivitas debitur, dan ketidakpastian ekonomi menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan telah mengimplementasikan analisis kelayakan yang lebih ketat dan manajemen risiko yang lebih baik. Strategi pembiayaan juga dirancang untuk lebih selektif dan terdiversifikasi, termasuk mendorong digitalisasi dalam proses penyaluran pembiayaan.
Target Pertumbuhan yang Optimis
Menanggapi tantangan tersebut, Wahyudi menyatakan optimisme untuk sisa tahun ini, terutama di segmen alat berat dan industri penunjang infrastruktur. Strategi ini diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan pembiayaan investasi meskipun diperlukan kehati-hatian dalam menghadapi risiko yang ada.
Menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan investasi di industri pembiayaan tumbuh 8,18% YoY per Juni 2025, dan menyentuh angka Rp177,33 triliun. Namun, secara bulanan, terjadi penurunan tipis sebesar 0,56% dari posisi sebelumnya, yaitu Rp178,38 triliun.
Dampak Digitalisasi dan Inovasi
Proses digitalisasi juga menjadi fokus utama bagi BRI Finance. Dengan menerapkan teknologi dalam penyaluran pembiayaan, perusahaan berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan. Digitalisasi diharapkan akan memperkuat posisi BRI Finance dalam persaingan industri dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Strategi perusahaan untuk mengembangkan pembiayaan investasi berlandaskan pada analisis mendalam mengenai kondisi pasar. Dampak dari kebijakan pemerintah, serta dinamika ekonomi global juga dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Kesimpulan yang Dapat Ditarik
Dengan berbagai inisiatif yang telah diterapkan, BRI Finance berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan sektor riil di Indonesia. Pembiayaan investasi yang terus tumbuh menjadi pertanda positif di tengah gejolak pasar, dan BRI Finance siap menjalankan strategi yang lebih inovatif dan responsif untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhannya.
Source: finansial.bisnis.com





