Ini Strategi Adira Finance (ADMF) dan Astra Credit Jaga NPF di Bawah 5%

PT Adira Dinamika Muti Finance Tbk. (ADMF) dan PT Astra Sedaya Finance (ACC) menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga tingkat kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF) di bawah 5%. Dengan langkah strategis yang diterapkan kedua perusahaan, mereka berhasil mempertahankan NPF pada angka yang relatif rendah meskipun menghadapi tantangan dalam kondisi ekonomi yang dinamis.

Data terbaru menyebutkan bahwa Adira Finance mencatat NPF sebesar 2,1% pada September 2025, turun dari 2,2% pada bulan sebelumnya. Penurunan ini, menurut Sylvanus Gani, Chief of Financial Officer Adira Finance, menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas portofolio pembiayaan. “Penurunan ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas portofolio pembiayaan secara berkelanjutan,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Gani menegaskan bahwa Adira Finance secara konsisten menerapkan manajemen risiko yang hati-hati dalam setiap proses pembiayaan. Penyaluran pembiayaan dilakukan dengan pendekatan tersegmentasi berdasarkan risk appetite perusahaan. Selain itu, perusahaan juga memastikan bahwa proses koleksi berlangsung efektif dan berkesinambungan.

Dia menyoroti bahwa segmen pembiayaan yang sering bermasalah adalah kendaraan roda dua, yang memang mendominasi jumlah nasabah. “Karena porsi nasabahnya yang lebih besar, maka secara jumlah, pembiayaan bermasalah juga lebih banyak berasal dari segmen tersebut,” tutur Gani. Meskipun demikian, dia yakin bahwa kondisi tersebut masih terkendali dan Adira Finance terus melakukan langkah-langkah pengelolaan risiko yang cermat.

Sementara itu, Astra Credit Companies melaporkan NPF yang lebih rendah, yaitu di bawah 1% pada Agustus 2025. Riadi Prasodjo, EVP Corporate Communication ACC menjelaskan bahwa tantangan untuk menjaga rasio NPF di bawah 5% juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi saat ini. “Kami tetap fokus menerapkan prinsip kehati-hatian dan aktif memonitor serta mengelola portofolio pembiayaan,” ungkapnya.

Dalam situasi yang menantang ini, ACC berusaha keras untuk meningkatkan pengelolaan risiko guna menjaga kualitas pembiayaan. “Menerapkan pengelolaan risiko yang prudent sangat penting agar kami dapat tetap menjaga kualitas pembiayaan,” tambah Riadi.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), secara keseluruhan industri pembiayaan juga menunjukkan profil risiko yang terjaga. Pada Agustus 2025, NPF gross tercatat sebesar 2,51% dan NPF net 0,85%. Gearing ratio industri juga tetap dalam batas aman, di mana tercatat sebesar 2,17 kali, jauh di bawah batas maksimum sebesar 10 kali.

Dengan upaya yang dilakukan oleh Adira Finance dan Astra Credit, keduanya tampaknya dapat terus menavigasi tantangan yang dihadapi sektor pembiayaan di tengah kondisi perekonomian yang tidak pasti. Melalui penerapan prinsip kehati-hatian dan pengelolaan risiko yang baik, mereka berkomitmen untuk menjaga tingkat NPF tetap terkendali.

Adira Finance dan Astra Credit bisa menjadi teladan bagi perusahaan pembiayaan lainnya dalam menjaga kualitas portofolio meskipun di tengah kesulitan. Keduanya membuktikan bahwa manajemen risiko yang efektif dan strategi yang tepat dapat membantu perusahaan bertahan dan bahkan berkembang dalam waktu yang penuh tantangan. Ke depannya, dengan adanya trend positif ini, baik Adira Finance maupun Astra Credit diharapkan dapat terus meningkatkan penyaluran pembiayaan sambil tetap memperhatikan kualitas portofolio agar NPF tetap di bawah ambang batas yang aman.

Source: finansial.bisnis.com

Berita Terkait

Back to top button