Biang Kerok Kontaminasi Radioaktif di Cikande Terungkap, Ini Penyebabnya

Kontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di kawasan industri Cikande, Serang, Banten, kini semakin terjawab. Sumber kontaminasi tersebut berasal dari scrap metal yang terinfeksi radiasi, yang ditemukan dalam produk udang beku di kawasan tersebut. Penemuan ini menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan mengharuskan tindakan cepat dari pihak berwenang.

Sebagai langkah awal, Satgas Penanganan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137 menyatakan bahwa keberadaan scrap metal terkontaminasi berasal dari PT Peter Metal Technology (PMT). Perusahaan ini diduga menggunakan bahan yang mengandung Cs-137 dalam proses peleburan logamnya. “Masalahnya, kami belum bisa melacak sumber scrap metal yang terkontaminasi itu. Pabriknya kini sudah berhenti beroperasi, dan kami perlu keterangan lebih lanjut,” ungkap Bara Krishna Hasibuan, Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Antar-Lembaga Kemenko Pangan, dalam konferensi pers baru-baru ini.

Lebih lanjut, Bara menambahkan bahwa tidak ada Pertimbangan Teknis (Pertek) dari Kementerian Perindustrian maupun rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup terkait prosedur importasi scrap metal oleh PT PMT. Tanpa dua syarat krusial ini, persetujuan impor dari Kementerian Perdagangan juga tidak ada, sehingga menciptakan kegalauan terkait legalitas bahan baku yang digunakan.

Pemerintah saat ini memiliki dua dugaan mengenai asal-usul scrap metal terkontaminasi tersebut. Pertama, PMT mungkin membeli bahan terkontaminasi dari dalam negeri. Kedua, ada kemungkinan bahwa perusahaan melakukan importasi secara ilegal. Investigasi mendalam kini tengah dilakukan oleh pihak Bareskrim Polri untuk mengungkap kebenaran.

Sebagai respons terhadap situasi yang terjadi, pemerintah daerah mengambil langkah preventif dengan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar kawasan industri. Sejumlah 92 warga dari Kampung Barengkok dan Desa Sukatani yang berada di zona merah telah direlokasi untuk mencegah dampak kesehatan yang lebih serius. “Kami sudah menyelesaikan proses relokasi ini dan setiap warga yang dipindahkan langsung mendapatkan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Cikande,” jelas Bara. Proses dekontaminasi rumah-rumah juga sedang berlangsung agar masyarakat bisa kembali dengan aman.

Tidak hanya itu, pemerintah juga mengumumkan bahwa dekontaminasi terhadap 22 pabrik lain yang terkontaminasi di kawasan Cikande telah selesai. Semua pabrik tersebut kini dinyatakan aman dengan tingkat radiasi di bawah ambang batas yang ditetapkan. “Kami siap melokalisasi material terkontaminasi, dan sekitar 426,8 ton material telah dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara di pabrik PT PMT di bawah pengawasan ketat,” imbuhnya.

Masyarakat berharap agar semua masalah ini segera teratasi dan pihak berwenang dapat membawa kejelasan mengenai penggunaan scrap metal yang berpotensi membahayakan. Isu ini menyoroti pentingnya regulasi yang lebih ketat terkait material daur ulang dan pengawasan yang lebih tegas terhadap pemrosesan industri di Indonesia.

Source: finance.detik.com

Berita Terkait

Back to top button