BEEF Dapatkan Fasilitas Kredit Rp790 Miliar dari Bank Mandiri

PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) memperoleh fasilitas kredit baru senilai Rp790 miliar dari Bank Mandiri, yang terdiri dari kredit modal kerja transaksional sebesar Rp400 miliar dan fasilitas kredit investasi-2 senilai Rp390 miliar. Perjanjian ini ditandatangani pada 29 Oktober 2025, sebagai kelanjutan dari fasilitas sebelumnya senilai Rp400 miliar yang disetujui pada 29 Februari 2024.

Direktur Utama BEEF, Imam Subowo, menjelaskan bahwa fasilitas kredit ini akan digunakan untuk mendukung modal kerja dan pengembangan lini usaha baru, termasuk bisnis sapi perah dan produk turunannya, penggemukan kerbau, serta pengembangan rantai gudang pendingin. Imam menekankan, “Tambahan fasilitas kredit kami nilai sebagai bentuk kepercayaan atas pertumbuhan kinerja perseroan belakangan ini,” dalam keterangan resmi yang dirilis pada 30 Oktober 2025.

Adapun penggunaannya sejalan dengan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEEF yang akan digelar pada 14 November 2025. Dalam acara tersebut, manajemen berencana meminta persetujuan dari pemodal untuk penambahan lini usaha yang sesuai dengan Klasifikasi Lapangan Berusaha Indonesia (KLBI). “Kami akan menambah KBLI untuk usaha sapi perah, yang bertujuan menghasilkan susu sebagai sumber makanan bergizi. Selain itu, ada juga KBLI untuk usaha pengemukan kerbau dan pengembangan rantai gudang pendingin,” kata Imam.

Untuk mendanai tiga lini usaha baru ini, BEEF memerlukan investasi total sebesar Rp319,7 miliar. Sumber dana terdiri dari 60 persen utang bank, sementara 40 persen akan diambil dari kas internal perusahaan. Imam memperkirakan waktu pengembalian investasi (payback period) untuk ketiga lini usaha ini akan tercapai dalam waktu sekitar 3 tahun 9 bulan, dengan break-even point sebesar Rp2,915 miliar.

Dalam proyeksi keuangan, Imam menyatakan bahwa ketiga lini usaha baru tersebut diperkirakan dapat menghasilkan tambahan pendapatan perseroan mulai tahun 2026, dengan estimasi pendapatan sebesar Rp83,328 miliar. Pada tahun-tahun berikutnya, angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi Rp180,76 miliar pada 2027, dan Rp220,6 miliar pada 2028.

Selain itu, kontribusi laba bersih dari ketiga lini usaha baru ini juga menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan. Imam memperkirakan, pada tahun 2026, lini usaha baru akan memberikan tambahan laba bersih sebesar Rp15,36 miliar, yang diperkirakan meningkat menjadi Rp90,48 miliar pada tahun 2027 dan mencapai Rp120,63 miliar pada tahun 2028.

Dengan fasilitas kredit ini, BEEF berambisi untuk memperluas bisnisnya dan meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian, terutama dalam sektor pertanian dan peternakan. Langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung keberlanjutan usaha, tapi juga memberikan dampak positif terhadap pemasaran produk lokal, sekaligus memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Keputusan strategis ini diambil dalam konteks persaingan yang semakin ketat di industri peternakan dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan tren pasar yang berubah. BEEF terlihat semakin optimis untuk berinvestasi dalam pengembangan usaha baru, dengan dukungan kuat dari institusi perbankan seperti Bank Mandiri.

Melihat perkembangan ini, investor dan pemangku kepentingan diharapkan dapat menyaksikan pertumbuhan kinerja perusahaan secara berkelanjutan, serta kontribusinya dalam meningkatkan kualitas produk peternakan di Indonesia.

Source: www.suara.com

Berita Terkait

Back to top button