Ponorogo dan Malang Resmi Bergabung dalam UNESCO Creative Cities Network 2025

Pada tanggal 1 November 2025, Kabupaten Ponorogo dan Kota Malang di Jawa Timur resmi ditetapkan sebagai anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Penetapan ini diumumkan bertepatan dengan peringatan World Cities Day, menambahkan dua kota ini ke dalam jaringan global yang membawa bersama 58 kota baru dari berbagai negara. Dengan keberhasilan ini, Indonesia semakin menunjukkan posisinya sebagai pusat ekonomi kreatif dunia, yang berbasis pada budaya, inovasi, dan teknologi.

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini dan menekankan bahwa keberhasilan tersebut bukan hanya prestasi bagi Ponorogo dan Malang, tetapi juga untuk seluruh ekosistem kreatif di Indonesia. “Keberhasilan Ponorogo dan Malang membuktikan potensi ekonomi kreatif Indonesia mampu bersaing di tingkat global,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Proses seleksi untuk menjadi anggota UCCN melibatkan peran aktif Kementerian Ekraf yang bekerja sama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU). Kementerian ini memastikan bahwa kabupaten maupun kota siap bersaing di arena internasional, melalui berbagai pendekatan kolaboratif serta dukungan dari kementerian dan lembaga terkait lainnya. Kolaborasi ini menjadi fondasi penting dalam menciptakan jejaring kreatif yang berkelanjutan.

Ponorogo terpilih sebagai Creative City of Craft and Folk Art, sedangkan Malang diakui sebagai City of Media Arts. Keduanya kini menjadi bagian dari 408 kota kreatif dari lebih 100 negara yang terhubung dalam jaringan ini, yang berfokus pada inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas budaya. Teuku Riefky juga menyatakan dukungan pemerintah untuk mengembangkan potensi unggulan daerah-daerah kreatif di Indonesia.

Dari perspektif UNESCO, kota-kota kreatif ini berfungsi sebagai pendorong pembangunan yang berfokus pada budaya dan industri kreatif. Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menyatakan bahwa bergabungnya Ponorogo dan Malang memperkuat pilar-pilar jaringan, di mana kreativitas bisa mendukung inisiatif lokal, menarik investasi, dan memperkuat kohesi sosial.

Sejak diluncurkan pada tahun 2004, UCCN telah berperan aktif dalam mengodesinasikan inovasi sosial melalui tujuh bidang utama, dan tahun ini juga memperkenalkan kategori baru, Creative Cities of Architecture. Penetapan Ponorogo dan Malang menegaskan komitmen kedua daerah untuk menjadikan kreativitas sebagai motor pertumbuhan ekonomi.

Dari catatan sebelumnya, daftar kota yang baru bergabung dalam UCCN mencakup beberapa nama besar, termasuk Abuja di Nigeria yang diakui dalam bidang sastra, dan Ho Chi Minh City di Vietnam sebagai kota film. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Kementerian Ekraf berkomitmen memperkuat posisi Indonesia di panggung kreatif global melalui program-program yang mendukung perkembangan ekonomi kreatif berbasis daerah. “Kreativitas lokal adalah energi baru pembangunan. Dari seni rakyat Ponorogo hingga inovasi digital Malang, semuanya mencerminkan semangat untuk pertumbuhan yang berbasis keberagaman budaya,” tutup Teuku Riefky.

Ke depan, dengan keanggotaannya di UCCN, Ponorogo dan Malang diharapkan dapat lebih memanfaatkan potensi kreatif masing-masing dan berkontribusi pada ekonomi nasional. Pengakuan ini sekaligus memberikan harapan baru bagi perkembangan sektor kreatif di daerah lainnya di Indonesia.

Source: www.medcom.id

Berita Terkait

Back to top button