
Partisipasi perempuan di dunia kerja menunjukkan tren positif yang signifikan per Agustus 2025. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa meski tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan masih tertinggal dibanding laki-laki, tren kenaikannya patut dicatat. TPAK perempuan kini berada di angka 56,63%, sementara laki-laki berada di 84,4%.
Meskipun TPAK perempuan mengalami peningkatan, angka keseluruhan TPAK di Indonesia sedikit menurun menjadi 70,59% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada Agustus 2024, TPAK tercatat 70,63%. Penurunan ini sejalan dengan penurunan partisipasi laki-laki yang mengalami sedikit penurunan.
Pergeseran Gender dalam Partisipasi Kerja
Ada pergeseran yang menarik dalam demografi dunia kerja. Perempuan semakin aktif, sementara partisipasi laki-laki justru mengalami penurunan. Angkatan kerja yang tidak terserap mencapai 7,46 juta orang, dengan penurunan 4 ribu orang dibandingkan tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, peluang bagi perempuan di dunia kerja semakin terbuka.
Sektor-sektor Penyerap Tenaga Kerja
Tiga sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak di Indonesia adalah pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan. Dalam satu tahun terakhir, beberapa sektor juga menunjukkan peningkatan serapan tenaga kerja yang signifikan. Pertanian mencatatkan peningkatan sebesar 0,49 juta orang, diikuti oleh sektor akomodasi dan makanan-minuman yang meningkat 0,42 juta orang, serta industri pengolahan dengan tambahan 0,30 juta orang.
Faktor Pendorong Peningkatan Partisipasi Perempuan
Beberapa faktor dapat menjelaskan peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia kerja. Pertama, kesadaran dan dorongan untuk mencapai kemandirian finansial semakin meningkat. Banyak perempuan kini menganggap bahwa memiliki karir adalah hal yang penting untuk menciptakan kesejahteraan bagi diri sendiri dan keluarga.
Kedua, program pemerintah dan organisasi swasta yang mendukung perempuan dalam berkarir juga mengalami peningkatan. Pelatihan keterampilan dan akses ke sumber daya yang lebih baik membantu perempuan untuk memasuki pasar kerja dengan percaya diri.
Tantangan yang Masih Dihadapi
Meskipun ada kemajuan, tantangan masih ada. Misalnya, ketidaksetaraan gaji antara laki-laki dan perempuan masih menjadi masalah. Di beberapa sektor, perempuan masih menerima gaji yang lebih rendah dibandingkan rekan laki-laki mereka. Selain itu, budaya patriarki yang masih kental di banyak daerah juga menjadi penghambat.
Statistik yang Menunjukkan Realitas
Data dari BPS mencatat bahwa meskipun ada tren positif dalam partisipasi perempuan, TPAK laki-laki tetap lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk menciptakan kesetaraan gender di dunia kerja. Peningkatan keterampilan dan pendidikan untuk perempuan harus dilanjutkan agar mereka dapat bersaing secara adil di semua sektor.
Kesimpulan yang Harus Diketahui
Peningkatan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja menunjukkan kemajuan yang penting dan menggembirakan. Namun, masih ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi tantangan yang ada. Memperkuat peran perempuan di tempat kerja bukan hanya baik untuk individu, tetapi juga untuk perekonomian secara keseluruhan. Masyarakat harus mendukung langkah-langkah yang memfasilitasi keseimbangan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan untuk masa depan yang lebih baik.
Baca selengkapnya di: economy.okezone.com




