Amran Tegaskan Sidak Harga Beras: Pentingnya Menghindari Politilisasi Sektor Pangan

Menteri Pertanian Amran Sulaiman baru-baru ini melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Legi Solo, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilakukan untuk memantau harga beras di pasar. Amran menegaskan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan dan tidak membiarkan sektor ini dipolitisasi. “Silakan berpolitik, tapi jangan dipolitisasi sektor pangan,” ungkapnya.

Dalam sidak tersebut, Amran menemukan bahwa harga beras medium masih stabil. Ia mencatat bahwa harga beras medium berada di bawah harga eceran tertinggi (HET). Sementara untuk beras SPHP, harga yang ditemukan adalah Rp 12.000 per kg, di mana HET-nya adalah Rp 13.500 per kg. Untuk beras premium, harganya berkisar di Rp 13.000 per kg dengan HET Rp 14.900 per kg. Ini menunjukkan bahwa harga masih terjangkau bagi masyarakat.

Amran melanjutkan dengan meminta agar semua pihak tidak menyebarkan informasi yang tidak sesuai dengan realitas di pasar. “Kami tanya langsung ke pedagang, karena ada tokoh nasional yang menyatakan harga beras melambung tinggi,” tambahnya. Penegasan ini menunjukkan kepedulian Amran terhadap ketersediaan pangan serta keadaan perekonomian masyarakat.

Konsistensi harga beras menjadi semakin penting di saat berbagai isu sosial dan politik berkembang. Amran mengingatkan bahwa jika masalah pangan tidak ditangani dengan baik, bisa berakibat buruk bagi negara. “Jika pangan bermasalah, maka negara juga bisa bermasalah,” ujarnya dengan tegas. Dalam konteks ini, Amran mengimbau semua pihak untuk menjaga stabilitas dan tidak merugikan petani serta masyarakat kecil.

Mentan juga meminta dukungan dari semua elemen agar kebijakan yang diambil tidak merugikan hajat hidup orang banyak. “Tolong aku minta dengan segala kerendahan hati mewakili petani, jangan zalimi petani kita,” katanya. Ia mengingatkan bahwa kepentingan rakyat harus selalu diutamakan di atas kepentingan politik.

Amran menambahkan bahwa pernyataan yang tidak akurat mengenai harga pangan dapat memicu kepanikan di masyarakat. Di tengah kondisi ekonomi yang rentan, salah informasi dapat merugikan banyak orang. Oleh karena itu, penting untuk menjaga komunikasi yang baik dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat.

Inspeksi harga beras ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau. Dengan adanya pengawasan langsung, diharapkan pemerintah bisa lebih responsif terhadap dinamika pasar. “Kita perlu menjamin ketersediaan pangan agar tidak ada yang merasa kekurangan,” kata Amran.

Ketika para pedagang diminta untuk melaporkan harga secara jujur, mereka menyatakan bahwa harga saat ini wajar. Para pedagang mengaku tidak terlalu terpengaruh oleh isu-isu yang beredar terkait harga beras. Ini menunjukkan bahwa kondisi pasar sebenarnya cukup stabil dan tidak seburuk yang diprediksi oleh beberapa pihak.

Amran menegaskan bahwa fokus utamanya adalah memastikan bahwa pasokan beras bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Ia mengungkapkan optimisme bahwa dengan kerjasama dari berbagai pihak, kestabilan harga pangan bisa terwujud. “Kami akan terus melakukan pengecekan dan monitoring untuk memastikan kondisi ini tetap terjaga,” tutupnya.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kesejahteraan petani dan masyarakat bisa terjamin. Kementerian Pertanian berkomitmen untuk selalu hadir dalam menjaga ketersediaan pangan dan mendorong pertumbuhan sektor pertanian. Semua upaya ini harus dilakukan tanpa melibatkan kepentingan politik yang merugikan sektor pangan.

Berita Terkait

Back to top button