Bank Mandiri Buyback Saham Rp1,17 Triliun: Prospek dan Analisis Para Ahli Keuangan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan melakukan buyback saham senilai Rp1,17 triliun. Langkah ini diharapkan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga saham bank tersebut.

Menurut Nafan Aji Gusta, Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, buyback ini menegaskan fundamental kuat Bank Mandiri. Dengan begitu, prospek sektor perbankan juga bisa semakin baik di tengah tren penurunan suku bunga acuan.

Tujuan utama dari buyback ini adalah mengembalikan performa harga saham agar sejalan dengan fundamental perusahaan. Nafan juga menambahkan bahwa aksi ini dapat meningkatkan likuiditas serta kapitalisasi pasar (market cap). Diharapkan, langkah ini mendorong investor untuk lebih aktif mengakumulasi saham BMRI.

Buyback saham Bank Mandiri telah ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar. Kebijakan ini memperkuat kepercayaan investor. Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk menjaga valuasi saham agar mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.

Sejak pengumuman buyback, saham BMRI menunjukkan respons positif dengan tren bullish. Ini menandakan minat investor yang tinggi terhadap rencana ini.

Sebelumnya, Bank Mandiri juga mengumumkan rencana buyback dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dana yang digunakan untuk buyback akan bersumber dari kas internal dan dapat dilakukan secara bertahap dalam waktu maksimal 12 bulan.

Aksi buyback ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap nilai jangka panjang saham BMRI. Ini mencerminkan optimisme terhadap prospek bisnis perusahaan ke depan.

Selain buyback, RUPST juga menyetujui pembagian dividen tunai. Total dividen yang dibagikan mencapai Rp43,5 triliun, setara 78 persen dari laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp55,78 triliun. Angka ini melesat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya 60 persen atau Rp33,03 triliun.

Dividen per saham menjadi Rp466,18. Rasio pembagian dividen ini menjadikan Bank Mandiri salah satu yang tertinggi di sektor perbankan nasional.

Nafan optimis prospek saham BMRI tetap positif, terutama dalam kondisi makroekonomi yang mendukung. Penurunan suku bunga acuan diperkirakan akan mendorong pertumbuhan kredit.

Banyak yang memprediksi pertumbuhan ini bisa terjadi dari level satu digit menjadi dua digit dalam waktu dekat. Dengan langkah-langkah strategis yang diambil, Bank Mandiri menunjukkan ketahanan dan proaktif dalam menghadapi dinamika pasar.

Aksi buyback dan pembagian dividen ini menjadi sinyal positif bagi investor dan pasar modal secara keseluruhan. Bank Mandiri berkomitmen untuk mempertahankan kinerja yang solid di masa depan.

Pelaku pasar diharapkan tetap memantau perkembangan ini. Buyback saham biasanya menjadi indikator penting dalam menilai kepercayaan manajemen terhadap prospek perusahaan.

Dengan langkah-langkah ini, Bank Mandiri tidak hanya berusaha meningkatkan harga saham, tetapi juga memperkuat fundamental dan kepercayaan investor di tengah tantangan yang ada.

Baca selengkapnya di: www.inews.id

Berita Terkait

Back to top button