BI Diprediksi Turunkan Suku Bunga: Sektor Sensitif Jadi Sorotan Pasar Modal

Bank Indonesia (BI) diprediksi akan memangkas suku bunga acuan pada bulan November ini. Proyeksi ini berasal dari PT Indo Premier Sekuritas, yang memperkirakan investor akan tertarik pada sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan, infrastruktur, dan properti.

Sektor-sektor ini telah menunjukan kinerja yang solid di pasar. Dalam catatan pekan lalu, indeks harga saham gabungan (IHSG) mencapai semua waktu tertinggi di level 8.478 sebelum ditutup pada level 8.370. Pergerakan ini didorong oleh penguatan dalam sektor infrastruktur dan properti, yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6,92% dan 5,35%.

Indri Liftiany Travelin Yunus, Retail Equity Analyst di PT Indo Premier Sekuritas, menjelaskan bahwa lonjakan ini mencerminkan kepercayaan investor bahwa BI akan memangkas suku bunga acuan pada 19 November. Penurunan suku bunga akan memberikan dampak positif bagi sektor-sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga.

Investor asing, meskipun mencatatkan net sell sebesar Rp332 miliar, menunjukkan bahwa enam sektor berhasil menguat. Infrastruktur dan properti menjadi dua sektor utama yang memperkuat IHSG.

Pengaruh Sentimen Global

Pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh sejumlah sentimen global. Salah satunya adalah pelemahan Wall Street, terutama akibat koreksi saham teknologi dan AI yang dinilai memiliki valuasi terlalu tinggi. Terkait kebijakan moneter, pernyataan hawkish dari Federal Reserve (The Fed) ikut membatasi ekspektasi pemangkasan suku bunga secara global.

Menyongsong pekan perdagangan 17-21 November, Indri menjelaskan bahwa investor kemungkinan akan melakukan spekulasi kembali pada sektor-sektor sensitif. Para pelaku pasar diharapkan dapat memanfaatkan sentimen aksi korporasi untuk menangkap momentum kenaikan harga.

Proyeksi IHSG dan Data Ekonomi

Indri meyakini IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Kisaran support berada di level 8.325, sementara resistance berada di level 8.500. Dukungan bagi penguatan ini berasal dari beberapa data penting yang diperkirakan akan rilis dalam waktu dekat, seperti FOMC Minutes The Fed yang dijadwalkan pada 19 November dan S&P Global Composite PMI Flash Amerika Serikat pada 21 November.

Data tersebut diperkirakan menunjukkan penurunan tipis ke level 53,8 dari sebelumnya 54,6. Selain itu, data pengangguran di AS yang akan dirilis bersamaan pada 20 November juga akan menjadi perhatian pasar.

Dampak Penurunan Suku Bunga

Jika memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, BI bisa menambah likuiditas di pasar. Ini akan berdampak positif bagi sektor-sektor yang sudah disebutkan sebelumnya. Sektor perbankan, infrastruktur, dan properti diperkirakan akan mendapatkan momentum yang lebih baik jika suku bunga turun.

Investor diharapkan mengambil kesempatan dari kondisi ini, terutama saat ekonomi menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Namun, perlu tetap waspada terhadap risiko yang mungkin muncul dari dampak kebijakan moneter global yang lebih ketat.

Kesimpulan dari Proyeksi BI

Dengan adanya potensi pemangkasan suku bunga, sektor-sektor sensitif diharapkan menjadi pilihan utama oleh investor. Tindakan BI ini diperkirakan akan memberikan dorongan kuat bagi IHSG dan mengundang minat investasi lebih dalam.

Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan pasar serta data-data ekonomi yang relevan. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap keputusan investasi yang diambil akan optimal dan tetap adaptif terhadap dinamika pasar yang ada.

Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com

Berita Terkait

Back to top button