BPS Tingkatkan Kesiapan Sensus Ekonomi 2026: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Badan Pusat Statistik (BPS) tengah mempersiapkan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) dengan serius. Melalui Rapat Koordinasi Teknis dan Evaluasi Kegiatan 2025, BPS memastikan seluruh aspek operasional siap menjelang sensus. Rapat ini diadakan di Jakarta dan menjadi langkah strategis untuk menyatukan berbagai elemen terkait.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menekankan pentingnya SE2026 sebagai momen untuk menganalisis kondisi perekonomian Indonesia secara menyeluruh. Data akurat menjadi pondasi penting bagi pengambilan keputusan baik bagi pemerintah maupun pelaku usaha. Amalia mengatakan, "Data yang lengkap dan akurat menjadi fondasi pengambilan keputusan."

Rapat tersebut juga membahas persiapan sepanjang 2025, termasuk evaluasi uji coba lapangan. Sebuah strategi komunikasi publik yang efektif akan dibangun untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dan pelaku usaha. BPS mengklaim akan menghasilkan data ekonomi berkualitas yang mencerminkan perkembangan sektor kreatif, hijau, dan dinamika usaha lainnya.

Koordinasi dan Kolaborasi

BPS memperkuat koordinasi dengan kementerian, pemerintah daerah, dan asosiasi pelaku usaha. Langkah ini bertujuan untuk memperluas penyebaran informasi dan meningkatkan pemahaman publik. Tujuannya agar masyarakat menyadari pentingnya berpartisipasi dalam SE2026. Dengan demikian, diharapkan tingkat respons yang optimal dapat dicapai.

Salah satu inovasi dalam SE2026 adalah penggunaan teknologi digital untuk pengumpulan data. Petugas akan menggunakan tablet terhubung dengan sistem pusat yang memiliki keamanan berlapis. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur validasi otomatis untuk meminimalkan kesalahan input. Hal ini memungkinkan pemeriksaan data secara real-time, sehingga proses analisis menjadi lebih cepat dan akurat.

Fasilitas Self-Enumeration

Bagi usaha besar, SE2026 menyediakan fasilitas self-enumeration. Sistem ini memungkinkan responden untuk mengisi kuesioner secara mandiri melalui tautan yang dikirim oleh BPS. Dengan cara ini, pelaku usaha dapat mengisi data tanpa harus menunggu kedatangan petugas.

Di sisi lain, penerapan teknologi generative artificial intelligence (gen-AI) juga menjadi sorotan. Teknologi ini digunakan dalam chatbot di laman resmi SE2026 untuk memberikan informasi secara cepat kepada masyarakat dan pelaku usaha. Gen-AI juga membantu dalam identifikasi klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia (KBLI) pada kuesioner, sehingga proses kategorisasi menjadi lebih tepat.

Manfaat Data Berkualitas

Hasil dari SE2026 akan menjadi dasar penting bagi rebasing PDB. Data tersebut juga akan memperbaiki struktur data nasional dan memberikan analisis ekonomi yang lebih komprehensif. Oleh karena itu, BPS menegaskan komitmennya untuk menghasilkan data yang berkualitas, mencakup berbagai aspek perekonomian.

Melalui langkah-langkah ini, BPS berharap untuk mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat. Hal ini penting demi menciptakan dataset yang lebih akurat dan berguna bagi pengembangan kebijakan ekonomi. Dengan data yang tepat, pemerintah dan pelaku usaha dapat merumuskan strategi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan perekonomian.

SE2026 tidak hanya sebagai kegiatan rutin, tetapi juga sebagai tolok ukur perkembangan ekonomi nasional. Keberhasilan sensus ini akan membantu semua pihak dalam merancang kebijakan yang lebih efektif dan inovatif. Dalam era digital ini, penggunaan teknologi menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut. BPS berinvestasi dalam teknologi digital untuk memastikan setiap proses berjalan lancar dan akurat.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com

Berita Terkait

Back to top button