
PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) akan tetap aman meski terdapat ramalan cuaca ekstrem. Ramalan tersebut datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memperingatkan potensi cuaca buruk di sejumlah daerah.
Menghadapi periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Pertamina telah mengambil langkah antisipatif untuk memastikan stok aman. Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa mereka telah memulai persiapan sejak jauh hari. Langkah ini sangat penting, terutama untuk daerah yang terletak di wilayah geografis yang sulit dijangkau.
“Antisipasi cuaca sudah dilakukan secara tahunan. Kami melakukan stok lebih awal, terutama di pulau-pulau terpencil,” ujar Simon. Ini menunjukkan komitmen Pertamina untuk menjaga pasokan energi di seluruh Indonesia.
Pertamina juga membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru. Di tahun ini, mereka mempercepat pembentukan Satgas. Biasanya, Satgas dibentuk pada awal Desember, tapi Pertamina sudah mengaktifkannya sejak 13 November 2025. “Kami pastikan distribusi berjalan lancar,” tegasnya.
Satgas ini bertugas memantau seluruh rantai suplai BBM dan LPG. Mereka akan mengawasi distribusi mulai dari terminal, pengangkutan hingga SPBU di berbagai wilayah. Koordinasi yang erat juga dilakukan dengan pemerintah daerah dan aparat keamanan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasokan tetap aman, terutama selama periode libur panjang.
BMKG menginformasikan bahwa antara 18 dan 21 November 2025, tinggi gelombang diperkirakan antara 1,25 hingga 2,5 meter di beberapa wilayah perairan Indonesia. Beberapa lokasi yang berpotensi terdampak adalah Samudra Hindia dan Selat Malaka.
Lebih jauh lagi, gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter diperkirakan akan terjadi di Laut Natuna. Hal ini berpotensi mempengaruhi operasional kapal yang mengangkut BBM. Dengan kondisi ini, Pertamina terus memantau dan mempersiapkan segala kemungkinan untuk menghindari gangguan pada distribusi.
Pengawasan yang ketat menjadi prioritas utama bagi Pertamina dalam menghadapi situasi ini. Mereka memastikan bahwa semua langkah antisipatif dilaksanakan dengan baik. Produktivitas operasional diharapkan tidak terganggu meskipun ramalan cuaca menunjukkan adanya potensi kendala.
Pertamina juga telah melakukan penambahan stok BBM di titik-titik strategis. Ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terlayani dengan baik. Masyarakat diharapkan tidak panik dengan kondisi cuaca yang diperkirakan ekstrem ini.
Dengan adanya langkah-langkah strategis yang diambil oleh Pertamina, diharapkan semua kebutuhan akan BBM dapat tetap terpenuhi. Para pengguna BBM, baik untuk kendaraan pribadi maupun sektor industri, dapat merasa tenang. Pertamina mengajak semua pihak untuk saling menjaga dan mendukung satu sama lain dalam situasi sulit ini.
Ketersediaan energi adalah hal yang sangat penting. Dengan antisipasi yang matang, Pertamina berkomitmen untuk menjaga pasokan energi agar tetap stabil. Masyarakat tidak perlu khawatir saat memasuki periode libur panjang di tengah cuaca buruk.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, pasokan energi yang cukup akan sangat berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan, termasuk aktivitas ekonomi. Dengan dukungan dari seluruh pihak, keamanan pasokan BBM dapat terjaga di tengah cuaca ekstrem yang diperkirakan akan mendatang.
Baca selengkapnya di: ekbis.sindonews.com




