Mantri BRI Mengejutkan! Dihargai Menteri UMKM Saat Sidak Program KUR, Simak Alasannya!

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman baru-baru ini memuji keterampilan komunikasi Mantri BRI saat sidak terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Semarang. Dalam kesempatan itu, Mantri BRI mampu menjelaskan prosedur KUR dengan jelas dan informatif.

Maman mengunjungi Bank BRI di Semarang untuk bertanya tentang syarat pengajuan KUR. “Misalnya saya mau mengajukan KUR. Saya mau pinjam duit Rp 50 juta. Apa saja syaratnya?” tanyanya. Mantri BRI pun menjelaskan, syarat yang dibutuhkan hanya dua: peminjam harus memiliki usaha dan melalui proses BI Checking.

Setelah memastikan peminjam memenuhi syarat, Mantri BRI melanjutkan dengan menjelaskan proses survei terhadap bisnis calon debitur. “Setelah survei, pihak BRI akan perhitungkan skala usaha untuk menentukan waktu pengembalian pinjaman,” terangnya. Hal ini penting agar calon nasabah tidak kesulitan saat proses pembayaran.

Menariknya, Menteri Maman juga menanyakan tentang masalah agunan. Mantri BRI menegaskan, untuk pinjaman di bawah Rp 100 juta, tidak perlu agunan. Maman mengingatkan bahwa sering ada laporan dari beberapa UMKM yang dimintai agunan. Mantri tersebut berdiri teguh pada kebijakannya, mengatakan bahwa nasabah tidak seharusnya dimintai agunan untuk pinjaman dalam batas tersebut.

Di samping itu, Maman juga menanyakan tentang kuota KUR. Dalam hal ini, Mantri BRI menjelaskan bahwa meskipun ada kuota, BRI siap menyediakan tambahan jika kuota sudah habis. Ini memupus kekhawatiran Maman mengenai ketersediaan dana bagi UMKM.

Menteri Maman pun mengapresiasi informasi yang diberikan. “Nah ini enak, ini jelas informasinya,” ungkapnya dengan puas. Acara sidak ini menjadi sangat penting karena KUR merupakan salah satu program vital untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Maman juga sosialisasikan kebijakan baru yang berlaku mulai 1 Januari 2026. Kebijakan ini memungkinkan debitur untuk mengajukan pinjaman tanpa batasan jumlah. Bunga ditetapkan flat di angka 6 persen. Harapannya, kebijakan ini menjadi angin segar bagi UMKM yang ingin mengembangkan usahanya.

Data terbaru menunjukkan bahwa BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp147,2 triliun hingga Oktober 2025. Ini mencakup 83,2 persen dari total alokasi Rp177 triliun untuk tahun ini. Sebanyak 3,2 juta debitur telah memanfaatkan KUR, yang menunjukkan tingginya permintaan dari UMKM.

Kuota KUR BRI tahun 2025 dibagi menjadi dua kategori: Rp160 triliun untuk KUR Mikro (pinjaman di bawah Rp100 juta) dan Rp17 triliun untuk KUR Kecil (pinjaman Rp100 juta hingga Rp500 juta). Angka ini menunjukkan komitmen BRI dalam membantu pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia.

Ketersediaan KUR yang kuat diharapkan menjadi pendorong bagi pelaku UMKM. Semoga dengan setiap sosialisasi dan program bantuan yang ada, UMKM di Indonesia akan semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian. Keberhasilan program KUR ini sangat penting dalam meningkatkan taraf hidup bagian penting dari masyarakat ini.

Baca selengkapnya di: www.suara.com

Berita Terkait

Back to top button