Distribusi BBM di Sumbar Mulai Pulih, BPH Migas: Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengumumkan bahwa distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Provinsi Sumatera Barat mulai berangsur pulih. Hal ini terjadi usai bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut.

Anggota Komite BPH Migas, Bambang Hermanto, menyatakan bahwa untuk mempercepat pemulihan, 17 unit tangki mobil BBM telah dikerahkan. Penambahan ini sangat membantu dalam memastikan pasokan BBM tetap tersedia di daerah terdampak. Meski ada kendala di jalur utama, distribusi terus dilakukan melalui rute alternatif.

Jalur utama untuk distribusi, yaitu Padang Panjang-Sicincin, mengalami kerusakan parah. Kendati demikian, BPH Migas mengonfirmasi bahwa pengiriman BBM masih dapat dilakukan meskipun melalui jalur alternatif yang memakan waktu tambahan sekitar lima jam. “Kami dapat menggunakan jalur alternatif meski harus menambah waktu tempuh,” ungkap Bambang Hermanto.

Sementara itu, BPH Migas memastikan bahwa semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah terdampak dapat beroperasi dengan baik. Mereka berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan laporan dari Pertamina Patra Niaga, penyaluran BBM masih dapat berlangsung meskipun dalam kondisi darurat.

Empat jalur distribusi mengalami gangguan akibat bencana, yaitu jalan nasional Bukit Tinggi-Pasaman, jalur Lolo-Surian, Padang Panjang-Sicincin, dan Pesisir Selatan. Namun, jalan selain Padang Panjang-Sicincin sudah dapat dilalui kendaraan.

BPH Migas melakukan pemantauan langsung di lokasi-lokasi terdampak. “Antrean di SPBU ada, tetapi semuanya terisi dengan lancar dan kami pastikan ketersediaan BBM di Padang tetap terjaga,” lanjut Bambang. Untuk mendukung proses pemulihan ini, BPH Migas memberikan relaksasi kepada Pertamina Patra Niaga. Relaksasi ini memungkinkan pengalihan alokasi BBM antar kabupaten dan kota.

Fakhri Rizal Hasibuan, Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga, menjelaskan bahwa relaksasi ini penting karena jalur kendaraan mengalami perubahan. “Konsumsi BBM akan meningkat di jalur alternatif, tetapi ini bukan penambahan kuota. Cukup memindahkan alokasi BBM,” katanya.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat tetap tenang dan menggunakan BBM sesuai kebutuhan mereka. Upaya pemulihan yang terus dilakukan BPH Migas dan Pertamina Patra Niaga menunjukkan komitmen dalam menjaga ketersediaan energi di wilayah Sumatera Barat.

Kedepannya, BPH Migas terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan distribusi BBM yang lancar dan efektif. Melalui pemantauan ini, diharapkan situasi semakin membaik dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. Distribusi yang lancar akan memberikan dampak positif bagi pemulihan pascabencana di wilayah tersebut.

Berita Terkait

Back to top button