Dua smartphone dengan bodi ultra-tipis kini saling berhadapan, yakni Nubia Air dan Samsung Galaxy S25 Edge. Kedua ponsel ini sama-sama mengusung ketebalan di bawah 6 mm, menjanjikan desain ramping serta ringan untuk pengguna yang mengutamakan estetika dan kepraktisan. Nubia Air memiliki titik terlemping di bagian rangka tengah sebesar 5,9 mm, sementara Galaxy S25 Edge berkisar antara 5,8 hingga 5,9 mm. Namun, Nubia Air memiliki titik tertebal hingga 6,7 mm, yang masih tergolong tipis dan layak mengingat harga jualnya yang jauh lebih terjangkau.
Jika mengacu pada harga, Nubia Air dipasarkan di kisaran Rp4 jutaan, sedangkan Galaxy S25 Edge dilepas sekitar Rp17 jutaan atau empat kali lipat lebih mahal. Perbedaan harga ini turut berpengaruh pada spesifikasi dan fitur yang ditawarkan, meskipun keduanya sama-sama menonjolkan bodi tipis dan performa tangguh.
Performa dan Chipset
Nubia Air menggunakan chipset Unisoc T8300 berbasis proses 6 nm yang mampu menghadirkan performa memadai untuk kelas menengah. CPU octa-core dengan clock speed maksimum 2,2 GHz didukung oleh GPU Mali-G57 MP2. Sementara itu, Galaxy S25 Edge mengandalkan Snapdragon 8 Elite versi custom untuk Samsung dengan proses fabrikasi 3 nm yang jauh lebih mutakhir. Prosesor ini memiliki kecepatan hingga 4,32 GHz dan GPU Adreno 830, sehingga menawarkan kemampuan flagship unggulan yang lebih kencang dan efisien dalam menjalankan aplikasi berat dan game kelas atas.
Layar dan Visual
Dari segi tampilan, Nubia Air menampilkan layar AMOLED berukuran 6,78 inci dengan resolusi 2720 x 1224 piksel yang sudah mendukung refresh rate 120 Hz dan dilapisi Gorilla Glass 7i. Sedangkan Galaxy S25 Edge membawa layar Dynamic AMOLED 2X 6,7 inci dengan resolusi QHD+ (3120 x 1440 piksel) dan refresh rate adaptif 120 Hz. Layar Galaxy S25 Edge jelas lebih premium dengan teknologi LTPO AMOLED dan kerapatan piksel lebih tinggi, memberikan pengalaman visual yang lebih tajam dan responsif.
Kamera dan Fotografi
Perbedaan signifikan juga muncul di sektor kamera. Nubia Air menggunakan konfigurasi ganda 50 MP plus 2 MP depth sensor yang hanya mampu merekam video sampai 1080p pada 30 fps. Sebaliknya, Galaxy S25 Edge dilengkapi kamera utama 200 MP dengan OIS dan sensor tambahan 12 MP ultrawide. HP flagship Samsung ini juga mendukung perekaman video berkualitas tinggi hingga 8K pada 30 fps dan 4K pada 120 fps, memberikan fleksibilitas lebih bagi penggemar fotografi dan videografi.
Baterai dan Ketahanan
Meski menjadi produk kelas menengah, Nubia Air unggul di kapasitas baterai dengan 5.000 mAh, dibekali fitur fast charging 33W. Sedangkan Galaxy S25 Edge hanya memiliki baterai 3.900 mAh dengan fast charging 25W dan pengisian nirkabel 15W. Dari sisi ketahanan, Nubia Air bahkan menawarkan sertifikasi kelas militer dan peringkat IP68/IP69K, sementara Galaxy S25 Edge hanya memiliki rating IP68. Ini menandakan Nubia Air dirancang dengan fokus ekstra pada daya tahan fisik dan proteksi terhadap debu serta air.
Spesifikasi Singkat Nubia Air:
- OS: Android 15
- Chipset: Unisoc T8300 (6 nm)
- RAM: 8 GB (+12 GB virtual)
- Memori Internal: 256 GB
- Layar: AMOLED 6,78 inci, 120 Hz, Gorilla Glass 7i
- Kamera: 50 MP + 2 MP
- Baterai: 5.000 mAh, Fast Charging 33W
- Dimensi: 164,2 x 76,6 x 6,7 mm
- Berat: 172 gram
Spesifikasi Singkat Samsung Galaxy S25 Edge:
- OS: Android 15, One UI 7
- Chipset: Snapdragon 8 Elite (3 nm)
- RAM: 12 GB
- Memori Internal: 256/512 GB
- Layar: Dynamic AMOLED 2X 6,7 inci, QHD+, 120 Hz adaptif
- Kamera: 200 MP + 12 MP ultrawide
- Baterai: 3.900 mAh, Fast Charging 25W, Wireless Charging 15W
- Dimensi: 158,2 x 75,6 x 5,8 mm
- Berat: 163 gram
Bagi konsumen dengan anggaran terbatas namun menginginkan smartphone berdesain tipis dan tahan banting, Nubia Air menjadi pilihan menarik di segmen midrange. Namun, bagi pengguna yang membutuhkan performa tinggi, layar premium, dan fitur kamera terbaik dalam bodi super-tipis dan flagship sejati, Galaxy S25 Edge masih menjadi opsi utama meskipun dengan harga jauh lebih tinggi. Keduanya membuktikan bahwa inovasi dalam desain bodi ultra-tipis kini tidak hanya eksklusif untuk smartphone premium, melainkan juga mulai masuk ke kelas menengah dengan fitur tangguh yang menggiurkan.
