Peluncuran iPhone Lipat Ditunda, Apple Hadapi Tantangan Engsel Berkualitas

Apple kembali menarik perhatian publik dengan kabar bahwa peluncuran iPhone lipat terpaksa ditunda hingga tahun 2027. Penundaan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena perusahaan belum menemukan desain engsel berkualitas yang sesuai dengan standar tinggi yang diharapkan. Kesulitan dalam menciptakan tampilan layar lipat yang mulus, tanpa garis lipatan yang mencolok, menjadi salah satu penyebab utama keterlambatan ini.

Berita ini pertama kali disampaikan oleh Phone Arena pada 20 Oktober 2025, menunjukkan upaya Apple untuk memastikan bahwa produk inovatifnya tidak hanya memenuhi ekspektasi konsumen, tetapi juga mencerminkan filosofi desain yang telah menjadi ciri khas perusahaan. Menurut sumber, Apple berencana untuk menghadirkan iPhone lipat yang diberi nama iPhone Fold. Namun, tekanan untuk mencapai kesempurnaan desain justru bisa menjadikan ambisi tersebut tampak tidak realistis.

Kompetisi Ketat dengan Produk Lain

Sementara Apple berusaha mencapai standar ideal dalam pengembangan iPhone lipat, pesaing di industri smartphone, seperti Samsung, telah berhasil meluncurkan model-model lipat dengan teknologi yang cukup canggih. Contohnya, Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 telah mampu menyamarkan lipatan layarnya hingga nyaris tak terlihat dalam penggunaan sehari-hari. Meski demikian, Samsung belum berhasil menghilangkan lipatan sepenuhnya, menunjukan bahwa ini adalah tantangan yang nyata di industri.

Di sisi lain, penundaan peluncuran iPhone lipat dapat berisiko bagi Apple. Awalnya, perangkat ini diperkirakan akan diluncurkan bersamaan dengan seri iPhone 18. Kini, jika peluncuran ditunda hingga 2027, iPhone Fold harus bersaing langsung dengan iPhone Pro edisi ke-20 yang diharapkan tampil dengan desain tanpa notch dan layar penuh. Situasi ini menciptakan kekhawatiran bahwa iPhone lipat mungkin tidak akan bisa memenuhi ekspektasi tinggi yang dibangun selama bertahun-tahun.

Kekhawatiran terhadap Performa dan Kualitas

Para analis juga menunjukkan bahwa penundaan berkepanjangan ini bisa membawa konsekuensi negatif. Setelah bertahun-tahun menunggu, penggemar Apple mungkin merasa kecewa jika iPhone lipat hanya menawarkan pengalaman serupa dengan ponsel lipat dari merek lain, tetapi dengan sistem operasi iOS. Ekspektasi ini menciptakan tekanan tambahan bagi Apple untuk memberikan inovasi yang nyata, bukan sekedar variasi dari apa yang telah ada.

Sementara Apple menghadapi tantangan besar dalam pengembangan iPhone lipat, perusahaan juga tidak lepas dari sejumlah masalah pada produk-produk yang telah ada di pasar. Pembaruan perangkat lunak iPadOS 18 baru-baru ini mendapat kritik karena menyebabkan beberapa perangkat iPad M4 tidak berfungsi. Di samping itu, lini iPhone 17 Pro, yang dirancang kembali dengan bodi aluminium, mengalami masalah ketahanan dan gangguan konektivitas.

Fokus pada Inovasi yang Lebih Realistis

Serangkaian permasalahan tersebut mengundang perhatian banyak pengamat. Mereka menyarankan agar Apple sebaiknya mengevaluasi dan memperbaiki lini produk yang sudah ada ketimbang terus berfokus pada proyek ambisius seperti iPhone lipat. Kekecewaan terhadap iPhone lipat dapat menjadi boomerang yang serius jika Apple tidak mampu menciptakan diferensiasi yang cukup signifikan dari produk pesaing.

Berkaitan dengan masalah lain yang dihadapi produk Apple saat ini, varian Cosmic Orange dari iPhone 17 Pro juga dilaporkan mengalami perubahan warna menjadi merah muda setelah digunakan dalam jangka waktu tertentu. Ini menunjukkan bahwa selain tantangan teknis dalam pengembangan produk baru, kualitas produk yang sudah ada juga perlu perhatian lebih serius untuk menjaga reputasi Apple di mata konsumen.

Dengan banyaknya isu yang harus dihadapi, langkah Apple untuk menunda peluncuran iPhone lipat tampaknya merupakan keputusan yang hati-hati, meski penuh risiko. strategis dan langkah ini dapat menentukan arah perusahaan di masa mendatang.

Source: teknologi.bisnis.com

Berita Terkait

Back to top button