Harga Laptop Diprediksi Melambung Tinggi, Konsumen Diminta Waspada Kenaikan di 2025

Harga laptop dan PC dalam waktu dekat diproyeksikan akan meningkat tajam. Penyebab utamanya adalah kenaikan harga komponen memori, khususnya RAM dan SSD, yang kini semakin sulit ditemukan di pasar.

Menurut laporan TrendForce, hampir semua produsen laptop besar sedang mempertimbangkan kenaikan harga. Produsen seperti Lenovo, yang memimpin pangsa pasar global, telah memberi peringatan kepada para penjual bahwa harga saat ini hanya berlaku sampai akhir Desember. Setelah itu, konsumen dipastikan harus membayar lebih mahal untuk setiap pembelian laptop maupun desktop.

Penyebab Naiknya Harga Laptop

Kelangkaan memori DRAM dan NAND sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir. Kondisi ini diperparah oleh keputusan pabrik-pabrik semikonduktor besar dunia, termasuk Samsung dan SK Hynix, yang kini memprioritaskan produksi memori untuk pusat data kecerdasan buatan (AI). Permintaan dari sektor AI dinilai lebih menguntungkan, sehingga kebutuhan untuk pasar konsumen menjadi dikesampingkan.

Micron, salah satu pemasok memori utama, bahkan memutuskan untuk sepenuhnya menghentikan lini produk konsumen bernama Crucial. Langkah tersebut diambil agar perusahaan dapat lebih fokus memenuhi kontrak untuk pusat data AI. Imbasnya, pasokan memori untuk laptop baru semakin ketat.

Informasi dari HP juga menunjukkan bahwa komponen RAM menyumbang sekitar 15-20% dari total biaya pembuatan PC. Lonjakan harga RAM berdampak langsung pada mahalnya harga laptop dan PC baru di pasar.

Dampak Kenaikan Harga bagi Produsen dan Konsumen

Dell, menurut sumber industri yang dikutip TrendForce, sudah menyiapkan rencana kenaikan harga sekitar 15–20% untuk seluruh lini produk mereka mulai pertengahan bulan depan. Kebijakan baru ini juga berlaku bagi perangkat kelas atas seperti Alienware. Dell menyatakan akan melakukan penyesuaian harga sembari tetap menjaga pasokan dan nilai bagi pelanggan.

Daftar efek kenaikan harga di lapangan:

  1. Laptop dan PC baru dari merek besar seperti Dell, Lenovo, dan HP akan dijual dengan harga lebih mahal.
  2. Merek yang lebih kecil, seperti OneXPlayer, kesulitan bertahan dan bahkan sempat menunda produksi serta penjualan.
  3. Segmen laptop gaming dan handheld premium berpotensi mengalami kenaikan harga paling tajam.
  4. Konsumen harus mengeluarkan biaya lebih besar terutama jika mengincar perangkat dengan RAM minimal 16GB, sesuai standar perangkat modern.

Permintaan AI dan Perubahan Spesifikasi Minimum

Tren laptop dengan RAM 16GB kini semakin umum karena kebutuhan AI dan fitur seperti Copilot+. Microsoft bahkan menetapkan spesifikasi dasar Copilot+ pada laptop harus menggunakan RAM minimal 16GB. Apple pun mengikuti kebijakan serupa untuk seluruh model dasar MacBook terbarunya.

Semakin mahalnya harga memori otomatis menaikkan harga dasar produk. Para produsen harus mengikuti perkembangan teknologi dengan konsekuensi lonjakan biaya produksi.

Tertundanya pembelian laptop baru bisa berarti konsumen akan mendapati harga yang jauh lebih tinggi dalam beberapa minggu ke depan. Jika ingin memastikan mendapatkan harga lebih rendah, pembelian sebelum waktu kenaikan menjadi pilihan yang disarankan oleh beberapa analis pasar.

Exit mobile version