Antigravity A1 membawa era baru dalam dunia drone konsumer dengan menghadirkan kamera 360 derajat beresolusi 8K. Drone ini resmi meluncur lebih cepat dari jadwal pada awal Desember 2025 dan langsung menjadi sorotan global. Dibandingkan drone konvensional yang hanya merekam satu arah, Antigravity A1 memungkinkan pengambilan gambar seluruh lingkungan secara simultan.
Teknologi kamera 360 derajat ini menggunakan sensor CMOS besar berukuran 1/1.28 inci. Resolusi video mencapai 8K pada 30 fps, 5.2K pada 60 fps, dan bahkan 4K pada 100 fps untuk slow motion. Foto yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dengan resolusi hingga 55 megapiksel dan bukaan lensa f/2.2, sehingga performa saat cahaya rendah juga optimal. Drone ini menggunakan algoritma stitching real-time yang menghasilkan video 360° siap pakai tanpa perlu pengolahan tambahan.
Performa terbang Antigravity A1 cukup mengesankan. Jarak terbang maksimum mencapai 23 km dengan baterai kapasitas tinggi, sedangkan baterai standar memungkinkan jarak 13 km. Waktu terbangnya mencapai 39 menit untuk baterai besar dan 24 menit untuk baterai standar. Kecepatan maksimal di mode Sport bisa mencapai 57 km/jam dengan bobot antara 249 hingga 291 gram, masih aman dalam regulasi penerbangan ringan di banyak negara.
Sistem navigasi drone ini menggabungkan GPS, Galileo, dan BeiDou sehingga stabilitas dan akurasi posisi tetap terjaga di berbagai kondisi lingkungan, termasuk area padat maupun pegunungan. Fitur ini menjadi keunggulan penting bagi pengguna yang membutuhkan kendali presisi dalam beragam situasi.
Salah satu inovasi menarik pada Antigravity A1 adalah penerapan Vision Goggles. Perangkat headset VR ini menampilkan rekaman 360° secara real-time dengan dua layar Micro OLED resolusi 2560 x 2560 piksel per mata. Latensi streaming yang rendah membuat pengalaman melihat pemandangan dari udara terasa sangat imersif dan natural. Fitur ini sangat potensial untuk konten tur virtual, simulasi, dan dokumenter.
Antigravity A1 bukan sekadar drone dengan kamera tambahan. Integrasi penuh kamera 360° bawaan, kualitas video native 8K, serta kemampuan stitching real-time tanpa edit, membedakannya dari perangkat modifikasi atau perangkat profesional yang terpisah. Drone ini menyajikan platform kreatif imersif untuk berbagai kalangan mulai dari content creator hingga arsitek.
Saat ini Antigravity A1 sudah hadir di beberapa negara seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa. Harga belum diumumkan secara resmi, namun diperkirakan berkisar antara Rp18 juta hingga Rp22 juta. Meski belum ada pengumuman resmi untuk pasar Indonesia, produk ini diprediksi masuk dalam 3-6 bulan ke depan.
Ada beberapa tantangan yang dihadapi Antigravity A1, antara lain waktu terbang belum melampaui beberapa kompetitor seperti DJI Mavic 3, berat mendekati batas regulasi, serta belum jelas soal fitur penghindaran rintangan. Selain itu, ekosistem aplikasi dan komunitas pengguna juga belum sebesar dan kuat DJI. Meski begitu, inovasi yang dibawa berpotensi membuka gelombang baru di industri drone.
Dengan teknologi kamera 360° 8K dan integrasi VR, Antigravity A1 menunjukkan tren masa depan konten visual yang lebih imersif dan menyeluruh. Drone ini memudahkan penciptaan konten tanpa batas sudut pandang dan memperluas potensi aplikasi mulai dari hiburan, edukasi, hingga profesional. Teknologi seperti ini siap mengubah cara kita melihat dan merekam dunia dari udara.
