
Pasar smartphone Indonesia menunjukkan dinamika menarik pada kuartal ketiga. Beberapa merek ponsel China yang sebelumnya kurang dikenal berhasil mencuri perhatian konsumen dan mencatatkan penjualan yang mengesankan. Sementara itu, para pemain besar seperti Xiaomi, Vivo, dan Oppo justru harus menahan laju pertumbuhan mereka dan menyaksikan penurunan pangsa pasar.
Persaingan Panas di Segmen Entry-Level
Laporan Counterpoint Research mengungkapkan tren baru yang menonjol di pasar Indonesia. Konsumen semakin melirik merek non-mainstream, khususnya Infinix yang berhasil tumbuh 45% secara tahunan. Daya tarik utama merek-merek ini adalah harga yang terjangkau, fitur kekinian, dan ketersediaan perangkat 5G yang semakin luas. Infinix, misalnya, kini menguasai pangsa pasar sebesar 12% naik dari sebelumnya hanya 9%.
Semakin banyak konsumen yang mempertimbangkan ponsel berdasarkan kebutuhan praktis. Perangkat entry-level yang mendukung pekerjaan, hiburan, hingga fitur AI sederhana jadi pilihan utama. Alhasil, merek seperti Infinix dan brand China lain yang belum terlalu terkenal menjadi laris manis di pasaran.
Xiaomi, Oppo, Vivo Mengalami Tekanan
Di tengah euforia merek China yang naik daun, trio Xiaomi, Vivo, dan Oppo justru menghadapi tantangan berat. Xiaomi memang mencatat pertumbuhan pengiriman sebanyak 5%. Namun, pangsa pasarnya turun menjadi 17% dibanding periode sebelumnya sebesar 19%.
Oppo hanya tumbuh tipis 1% dan harus merelakan pangsa pasarnya turun ke angka 16%. Vivo bahkan mengalami penurunan pengiriman hingga minus 6% secara tahunan, dan pangsa pasarnya terkikis menjadi hanya 14% dari sebelumnya 17%.
Pendorong Pertumbuhan Pasar Smartphone
Terdapat beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan pasar smartphone nasional. Penetrasi perangkat 5G yang makin terjangkau jadi salah satu alasan besarnya. Hal ini dikombinasikan dengan peningkatan minat pada fitur berbasis AI yang mulai hadir di ponsel kelas bawah maupun menengah. Pengiriman ponsel secara keseluruhan tercatat meningkat 12% pada periode tersebut.
Menurut Ridwan, Research Associate dari Counterpoint Research, perubahan perilaku konsumen Indonesia sangat mempengaruhi peta persaingan. Orang Indonesia sekarang mengandalkan smartphone tidak hanya untuk komunikasi, tetapi juga sebagai perangkat produktivitas dan hiburan. Hal ini membuka peluang besar bagi merek-merek baru yang mampu menghadirkan kombinasi harga terjangkau serta fitur canggih.
Urutan Pangsa Pasar Vendor Smartphone
Berdasarkan data terbaru, posisi pangsa pasar para vendor utama di Indonesia sebagai berikut:
- Samsung (20%)
- Oppo (16%)
- Xiaomi (17%)
- Vivo (14%)
- Infinix (12%)
Sisanya diisi oleh merek-merek lain yang mulai unjuk gigi dan mendapatkan perhatian lewat strategi harga serta spesifikasi.
Samsung menjadi satu-satunya pemain yang naik signifikan dengan peningkatan pengiriman hingga 30%. Sementara itu, infrastruktur 5G dan efisiensi rantai pasok memberikan dorongan bagi brand-brand baru dalam menjangkau konsumen.
Masuknya merek-merek HP China tak terkenal ke pasar Indonesia menjadi ancaman nyata bagi dominasi pemain lama. Perubahan perilaku konsumen yang semakin rasional dalam memilih ponsel dan terbuka pada brand baru memberi angin segar untuk persaingan yang lebih sehat dan dinamis ke depannya.





