Lenovo resmi menghadirkan Legion 9i Gen 10 di Indonesia, membawa teknologi layar 3D tanpa kacamata yang revolusioner untuk pasar laptop gaming dan profesional. Harga yang dipatok mencapai Rp99.999.000, menunjukkan bahwa laptop ini ditujukan untuk kalangan hardcore gamer, kreator konten premium, dan profesional dengan kebutuhan komputasi sangat tinggi.
Layar 3D Tanpa Kacamata: Inovasi Visual yang Mengagumkan
Legion 9i Gen 10 memakai layar PureSight OLED berukuran besar 18 inci dengan kemampuan menampilkan konten 3D secara real-time tanpa aksesori tambahan. Teknologi lenticular lens mengarahkan cahaya berbeda ke mata kanan dan kiri, sedangkan eye-tracking dengan kamera infra-merah menyesuaikan perspektif berdasarkan posisi kepala pengguna. Hasilnya, tampilan 3D yang nyata dan imersif hadir tanpa efek pusing.
Perangkat ini juga memiliki mode layar yang fleksibel. Dalam mode 2D, resolusi mencapai 4K dengan refresh rate 240 Hz. Sedangkan di mode 3D, resolusi yang ditawarkan adalah 2K dengan refresh rate 120 Hz. Fitur dual mode juga memungkinkan pengguna memilih resolusi Full HD pada 440 Hz, ideal untuk para esports yang membutuhkan respon paling cepat.
Spesifikasi Hardware Sangat Tinggi
Kecanggihan Legion 9i Gen 10 juga tercermin dari spesifikasinya yang mendekati workstation kelas atas. Prosesor yang digunakan adalah Intel Core Ultra 9 Series generasi terbaru dengan arsitektur Lunar Lake. Untuk grafis, laptop ini dibekali GPU NVIDIA GeForce RTX 50 Series, penerus RTX 40 yang menawarkan performa luar biasa.
RAM yang tersedia hingga 192 GB DDR5 melalui empat slot SODIMM menjadi rekor untuk laptop gaming di Indonesia. Penyimpanan berupa SSD PCIe Gen 5 sebesar 8 TB juga memungkinkan kecepatan baca/tulis mencapai 12.000 MB/s. Dengan konfigurasi ini, Legion 9i Gen 10 sangat mampu menjalankan game AAA dengan ray tracing maksimal, rendering 3D kompleks, simulasi AI ringan, hingga pengembangan game dengan Unreal Engine 5 atau Unity.
Teknologi Pendinginan dan Desain Premium
Tidak hanya performa yang gila, Legion 9i Gen 10 juga dilengkapi sistem pendinginan Legion ColdFront generasi terbaru. Sistem ini memanfaatkan vapor chamber dan hyper chamber untuk menjaga suhu komponen utama tetap stabil saat beban berat berlangsung. Lenovo mengklaim tingkat kebisingan mampu ditekan 15% dibanding generasi sebelumnya, menunjang kenyamanan kerja atau bermain dalam sesi panjang.
Desain bodinya juga sangat premium dengan material forged carbon yang biasa ditemukan pada mobil sport dan pesawat. Setiap unit memiliki pola serat karbon unik, membuat setiap laptop seperti karya seni yang berbeda satu sama lain. Keyboard Legion TrueStrike menawarkan travel key 1,5 mm dan pencahayaan RGB per-key yang dapat diatur sesuai selera pengguna.
Fitur AI dan Layanan Eksklusif
Lenovo mengintegrasikan AI Engine+ yang memantau pola penggunaan dan secara otomatis mengoptimalkan distribusi daya CPU-GPU, kecepatan kipas, prioritas bandwidth jaringan, serta mode performa. Pengguna dapat memilih mode Silent, Balanced, Performance, atau Extreme sesuai kebutuhan aktivitas.
Setiap pembelian juga mendapat layanan lengkap seperti PC Game Pass gratis selama 3 bulan, akses teknis prioritas melalui Legion Ultimate Support, serta perlindungan kerusakan tidak disengaja selama 3 tahun. Legion 9i Gen 10 tersedia secara offline di Lenovo Exclusive Store dan online melalui beberapa marketplace besar seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Blibli.
Target dan Nilai Investasi
Harga hampir Rp100 juta tentunya membuat Legion 9i Gen 10 bukanlah pilihan umum untuk gamer biasa. Laptop ini memang dirancang untuk segmen niche, seperti pengembang game yang membutuhkan preview prototipe dalam 3D real-time, arsitek atau desainer interior yang ingin presentasi tanpa VR headset, serta penggemar teknologi canggih.
Dalam konteks tersebut, Lenovo Legion 9i Gen 10 adalah investasi teknologi yang membuka pintu ke era komputasi visual 3D tanpa batas. Kehadirannya di pasar Indonesia menunjukkan kesiapan lokal menyambut inovasi tingkat tinggi yang mungkin bakal menjadi standar masa depan. Laptop ini adalah bukti bahwa masa depan 3D tanpa kacamata kini sudah dapat digenggam oleh kalangan yang siap berinvestasi pada teknologi terbaru.





