
Nvidia tengah memangkas produksi GPU gaming GeForce RTX 5000-series secara signifikan. Langkah ini diambil setelah lonjakan harga DRAM yang menjadi komponen penting pada kartu grafis.
Para gamer yang selama ini menanti perangkat dengan kapasitas VRAM besar dan harga stabil kini harus mengatur ulang strategi. Sumber industri melaporkan, Nvidia mengalihkan prioritas produksi dari segmen gaming ke server dan akselerator AI yang dinilai lebih menguntungkan.
Dampak Langsung ke Konsumen
Rencana peluncuran lini GeForce RTX 5000 Super yang awalnya dijanjikan punya peningkatan VRAM hingga 50% batal diwujudkan. Model seperti RTX 5060 Ti 16GB dan RTX 5070 yang menawarkan memori besar dengan harga terjangkau diperkirakan paling terdampak pemangkasan ini.
Nvidia memprediksi permintaan pasar gaming akan menurun pada awal tahun mendatang. Hal ini sejalan dengan sedikitnya judul game besar yang rilis dalam kalender industri game saat ini.
Industri memperkirakan pemangkasan produksi GPU gaming Nvidia bisa mencapai 40%. Dampaknya, ketersediaan di pasaran berkurang drastis sehingga harga kartu grafis akan kembali naik seperti periode kelangkaan sebelumnya.
Efek Domino Harga Laptop dan Smartphone
Krisis DRAM yang terjadi juga memicu masalah baru pada produk teknologi lain. Permintaan tinggi untuk DRAM dari pelaku industri AI seperti OpenAI membuat harga memori naik tajam.
Analis pasar memperingatkan potensi kenaikan harga laptop setidaknya 20% dalam waktu dekat. Laptop entry-level kemungkinan hanya akan menawarkan 8GB RAM, sedangkan smartphone kelas bawah bisa turun ke opsi 4GB RAM saja.
Perangkat gaming portabel dan tablet yang mengandalkan memori besar pun akan mengalami kenaikan harga dan ketersediaan yang makin terbatas. Berikut gambaran potensi perubahan spesifikasi perangkat akibat dampak ini:
- Laptop budget: Kembali ke RAM 8GB
- Smartphone murah: Kembali ke RAM 4GB
- GPU kelas menengah: Lebih langka dan mahal
Industri semikonduktor kini mengalihkan sumber daya ke sektor AI. Segmen gaming dan konsumen berdampak langsung dengan biaya produksi yang makin tinggi.
Strategi Pasar dan Peluang Baru
Keputusan Nvidia memangkas produksi GPU gaming menandai perubahan arah industri. GPU dengan VRAM besar bakal menjadi barang langka dan harga premium di pasaran.
Model high-end kemungkinan akan tetap diproduksi untuk segmen premium. Namun, kelas entry-level dan menengah bakal sulit didapat dengan harga wajar beberapa bulan ke depan.
Pesaing seperti AMD berpeluang mengisi celah pasar yang ditinggalkan Nvidia. Namun, mereka juga terkena kenaikan harga komponen DRAM, sehingga potensi kenaikan harga tetap terjadi di merek lain.
Menyesuaikan Diri dan Mengamati Perkembangan
Kondisi pasar teknologi global saat ini sangat rentan terhadap fluktuasi permintaan dan pasokan. Kebutuhan komponen untuk AI mendorong produsen mengutamakan margin, yang akhirnya mempengaruhi harga dan ketersediaan perangkat konsumen.
Bagi pengguna, memantau perkembangan pasar jadi kebutuhan utama. Langkah adaptif dalam memilih waktu upgrade perangkat atau menunda pembelian dapat menjadi strategi menghadapi situasi ini agar tidak terkena lonjakan harga produk.





