Xiaomi Siapkan HP dengan Baterai 10.000 mAh, Bodi Ramping di Bawah 8,5 mm!

Xiaomi sedang bersiap meluncurkan smartphone dengan baterai berkapasitas besar, mencapai 10.000 mAh. Yang menarik, bodi ponsel ini dikabarkan tetap ramping dengan ketebalan di bawah 8,5 mm, sebuah terobosan desain yang jarang ditemukan di ponsel dengan kapasitas baterai sebesar itu.

Informasi ini pertama kali diungkap oleh leaker ternama Digital Chat Station melalui platform Weibo. Menurut bocoran, perangkat tersebut akan dibekali fitur pengisian cepat kabel hingga 100W dan pengisian nirkabel berkecepatan tinggi, meski detail teknis pengisian nirkabel masih belum diungkap.

Strategi Xiaomi dalam Baterai Ekstrem

Sebelumnya, Xiaomi telah merilis Redmi Turbo 5 Pro dengan baterai 9.000 mAh yang sudah termasuk besar di pasar smartphone mainstream. Dengan loncatan ke kapasitas 10.000 mAh, Xiaomi memposisikan diri untuk menjawab kebutuhan pengguna yang menginginkan daya tahan baterai lebih dari satu hari, bahkan untuk penggunaan berat seperti gaming mobile, streaming video 4K, dan multitasking.

Tingginya kapasitas baterai ini memungkinkan penggunaan ponsel selama dua hari penuh tanpa pengisian ulang, bergantung pada pola pemakaian. Hal tersebut tentunya sangat menguntungkan pengguna yang sering berada di luar ruangan atau di daerah dengan infrastruktur listrik terbatas.

Teknologi dan Desain yang Membuatnya Mungkin

Menurut analis teknologi, pencapaian baterai sebesar itu dalam ketebalan bodi kurang dari 8,5 mm bukanlah hal sederhana. Xiaomi diduga menggunakan baterai dengan teknologi anoda silikon atau semi-solid state yang menawarkan densitas energi lebih tinggi 20-30% dibanding baterai lithium-ion konvensional.

Selain itu, Xiaomi juga kemungkinan memakai desain internal ultra-efisien dengan modul SoC terintegrasi dan papan sirkuit cetak (PCB) multi-layer yang padat. Material bodi menggunakan aluminium alloy atau polimer komposit canggih sehingga tetap ringan dan kokoh tanpa menambah bobot berlebihan.

Persaingan dengan Honor di Segmen Baterai Besar

Xiaomi tidak sendiri mengejar kapasitas baterai ekstrem. Rivalnya, Honor, juga dikabarkan menyiapkan smartphone dengan baterai serupa yakni 10.000 mAh dan pengisian cepat 100W. Honor Win yang dipersiapkan menawarkan layar OLED 6,8 inci dengan resolusi 1,5K dan refresh rate tinggi, serta chipset Snapdragon terbaru.

Persaingan ini menunjukkan pergeseran tren dalam industri smartphone. Kini daya tahan baterai menjadi faktor utama yang diutamakan pengguna dalam memilih perangkat, bahkan mengalahkan aspek kamera dan performa. Survei global menyebutkan bahwa lebih dari 68% pengguna menganggap baterai sebagai pertimbangan utama saat membeli HP.

Dampak untuk Pengguna dan Pasar

Kehadiran smartphone dengan baterai 10.000 mAh berpotensi mengubah kebiasaan sehari-hari pengguna. Mereka bisa mengurangi ketergantungan pada power bank dan menggeser pola pengisian daya dari setiap malam menjadi cukup setiap 2-3 hari.

Pengguna seperti pekerja remote, kreator konten, hingga pengemudi ride-hailing akan mendapat manfaat dari daya tahan baterai yang lebih lama. Selain itu, adopsi perangkat ini di daerah pedesaan atau negara berkembang juga berpeluang meningkat karena kemudahan pengisian daya yang lebih sedikit.

Namun, tantangan masih ada. Meski tipis, baterai besar ini biasanya menambah bobot ponsel sekitar 220-250 gram. Umur baterai juga perlu pengelolaan yang tepat agar tidak cepat menurun. Selain itu, penggunaan pengisi daya 100W memerlukan adaptor khusus yang mendukung teknologi tersebut.

Prediksi Merek dan Waktu Rilis

Meski belum ada konfirmasi resmi, analis memprediksi sub-brand Redmi akan menjadi yang pertama mengadopsi baterai 10.000 mAh. Redmi dikenal fokus pada fitur ekstrem dengan harga terjangkau. Setelah itu, Poco mungkin juga akan mengikutinya terutama untuk model gaming yang tahan lama.

Untuk lini Xiaomi flagship kelas atas, kapasitas setinggi ini kemungkinan kurang cocok karena mereka lebih mengutamakan desain premium dan keseimbangan fitur. Waktu peluncuran diperkirakan pada pertengahan hingga akhir 2026, karena pengembangan baterai berdensitas tinggi membutuhkan validasi keamanan yang ketat.

Dengan dukungan riset material dalam negeri dan ekosistem pabrik baterai yang solid, Xiaomi berada di posisi kuat untuk merealisasikan ponsel dengan baterai besar namun desain tetap ramping. Jika berhasil, standar smartphone masa depan akan berubah di mana daya tahan seharian bahkan lebih bukan lagi keunggulan, melainkan kewajiban standar minimal.

Berita Terkait

Back to top button