Sherly Tjoanda saat ini menjadi sorotan publik setelah namanya kerap dijodohkan dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Rumor ini muncul setelah Sherly mengunjungi kediaman Dedi di Subang, yang menjadi titik awal interaksi mereka. Sambil mengungkapkan keinginannya untuk belajar dari pengalaman Dedi sebagai pejabat, Sherly juga mendapat respon rendah hati dari Dedi, yang menegaskan bahwa posisinya sebagai gubernur adalah pengalaman baru baginya.
Kedekatan mereka diperkuat oleh video interaksi yang viral di media sosial, memicu banyak pihak untuk menjodohkan keduanya. Meskipun masing-masing kini berstatus sebagai duda dan janda, perbedaan keyakinan di antara mereka menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam potensi hubungan tersebut. Dedi Mulyadi, yang sebelumnya menikah selama dua dekade, kini menjadi duda, sementara Sherly adalah janda yang ditinggal wafat oleh suaminya, Benny Laos.
Di tengah ramainya kabar perjodohan, Sherly juga membagikan momen emosional saat ziarah ke makam suaminya. Dalam unggahan tersebut, ia terlihat bersama keluarga mengunjungi makam Benny Laos, yang meninggal dalam kecelakaan speedboat pada tanggal 12 Oktober 2024. Melalui unggahan ini, Sherly memperlihatkan tampak mendalamnya rasa kehilangan yang ia alami, sembari mengucapkan kata-kata penuh rindu kepada mendiang suaminya.
Momen tersebut menunjukkan kekuatan emosional Sherly sebagai seorang pemimpin, di mana ia mampu melanjutkan karier politiknya pasca kepergian sang suami. Ia berhasil menggantikan posisi Benny Laos sebagai Gubernur Maluku Utara dan bersama pasangannya, Sarbin Sehe, berhasil meraih 50,73 persen suara dalam pemilihan.
Profil Sherly Tjoanda
Sherly Tjoanda, yang lahir pada 8 Agustus 1982 di Ambon, Maluku, kini berusia 42 tahun. Sebelumnya, ia merupakan istri Benny Laos yang meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tragis. Dalam pernikahannya, mereka dikaruniai tiga anak yang kini beranjak dewasa. Sherly memiliki latar belakang pendidikan yang mengesankan, dengan gelar sarjana di bidang International Business Management dan pendidikan lanjutan di Belanda.
Setelah kepemimpinan suaminya, Sherly memilih untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan. Dalam waktu singkat, ia berhasil memperoleh dukungan dari banyak partai politik dan memenangkan pemilihan gubernur dengan baik. Selain menjalankan tugasnya sebagai gubernur, Sherly juga aktif dalam kegiatan sosial dan organisasi, termasuk menjadi ketua yayasan dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia di Provinsi Maluku Utara.
Meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan, baik dalam kehidupan pribadi maupun karir politik, Sherly Tjoanda memperlihatkan ketahanan dan profesionalisme yang patut diacungi jempol. Ia kini bukan hanya melanjutkan warisan Benny Laos, tetapi juga berupaya untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Maluku Utara.
Kedekatannya dengan Dedi Mulyadi, meskipun mendapat perhatian, sepertinya masih jauh dari realisasi dan perlu waktu untuk melihat bagaimana dinamika ini akan berkembang di masa mendatang. Apakah mereka akan menjadi pasangan yang saling melengkapi, hanya waktu yang akan menjawab.





