Konflik yang semakin memanas antara Iran dan Israel telah menjadi sorotan utama dunia, dengan banyak pihak yang mengkhawatirkan potensi pecahnya Perang Dunia ke-3. Salah satu suara yang terdengar adalah dari publik figur Indonesia, Arie Untung, yang menunjukkan keprihatinannya melalui media sosial dan podcast. Arie mengungkapkan bahwa situasi ini semakin mendekati batas kritis, dan apabila tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan bencana yang lebih besar.
Menurut Arie, penutupan Iran terhadap akses di Selat Hormuz, yang merupakan jalur vital bagi pasokan minyak global, bukanlah langkah yang sepele. “Iran sudah menutup Selat Hormuz, dan kita semua akan terkena dampaknya. Nggak ada yang bisa terhindar,” ujarnya. Hal ini memiliki potensi dampak jangka panjang pada perekonomian dunia, terutama terkait harga bahan bakar minyak.
Lebih jauh, Arie mengingatkan tentang senjata nuklir yang dimiliki oleh sebagian pihak dalam konflik ini. “Kalau salah satu saja neken tombol nuklir, habis. Dalam waktu 20 tahun, negara tersebut tidak akan bisa melihat matahari. Dampak dari nuklir itu bisa berlangsung hingga 20 tahun,” tambahnya. Kewaspadaan akan penggunaan senjata pemusnah massal ini menjadi topik penting yang perlu diperhatikan.
Arie juga menekankan bahwa konflik bersenjata bukan hanya terjadi di antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat. Negara-negara lain, seperti Ukraina dengan Rusia, India dengan Pakistan, serta ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan, menunjukkan bahwa dunia saat ini tidak aman dari ancaman konflik bersenjata yang dapat meluas. “Bayangkan, jika salah satu dari negara ini memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir, semua akan berakhir dengan cepat,” ungkapnya.
Dalam suasana yang mencekam ini, Arie berusaha memberikan pandangan yang lebih ringan. Dia mengemas kekhawatiran tersebut dengan sentuhan humor. Di penghujung video, ia memberikan nasihat nakal kepada para pria lajang untuk segera menikah, dengan menyebutkan, “Tahu nggak, apa yang lebih bahaya lagi? Lo belum kawin. Udah mau perang, lo belum juga kawin.” Ini adalah cara Arie untuk mengingatkan pentingnya menjalani hidup secara penuh meski dalam situasi yang genting.
Konflik ini telah dimulai dengan serangan-serangan balasan antara Israel dan Iran, di mana Israel mulai menyerang berbagai situs penting di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan daerah pemukiman. Iran kemudian merespons dengan meluncurkan serangan drone dan rudal yang berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome. Tidak ketinggalan, Amerika Serikat juga terlibat dengan meluncurkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Situasi ini semakin rumit dengan pernyataan dari Menteri Luar Negeri Iran yang memastikan bahwa belum ada kesepakatan gencatan senjata yang tercapai meski ada upaya untuk membicarakan isu tersebut.
Keterlibatan banyak negara dalam konflik ini menunjukkan kompleksitas dinamika geopolitik saat ini. Kehadiran banyak aktor di panggung dunia menambah ketidakpastian dan meningkatkan potensi terjadinya konflik yang lebih besar jika tindakan tidak diambil untuk mendinginkan suasana.
Dengan meningkatnya ketegangan ini, banyak orang berharap pemimpin dunia dapat menemukan jalan untuk meredakan situasi, sebelum keterlibatan senjata nuklir menjadi kenyataan yang menakutkan. Melihat ketidakpastian ini, wajar jika banyak masyarakat, termasuk publik figur, merasa prihatin dan menyuarakan kekhawatiran mereka tentang implikasi global dari konflik yang sedang berlangsung.





