Ibu-Ibu Nasida Ria Ramalkan Nuklir dan Perang Teluk Arab Sejak Dulu

Saat dunia tengah menghadapi ketegangan yang meningkat antara Iran dan Israel, serta ancaman perang besar yang semakin menguat, lagu-lagu dari kelompok qasidah asal Semarang, Nasida Ria, justru mendapati relevansinya kembali. Terutama melalui lagu-lagu seperti “Sengketa Teluk” dan “Bom Nuklir” yang dirilis pada tahun 1990-an, Nasida Ria seolah telah meramalkan dinamika konflik yang terjadi di Timur Tengah saat ini.

Lirik dari lagu “Sengketa Teluk” membawa kita ke masa lalu, menggambarkan situasi yang tampak nyaris identik dengan kondisi saat ini. Salah satu petikan yang menarik perhatian yaitu:

"Kawasan dunia kini terkejut
Menengok kearah kawasan Teluk
Iran Irak bertempur
Amerika turut campur
Uni Soviet pun terlanjur."

Kalimat ini mencerminkan ketegangan yang saat ini masih dialami oleh negara-negara di kawasan Teluk, terutama setelah Iran mengibarkan bendera merah di Masjid Jamkaran, Qom pada 13 Juni lalu. Aktivitas ini dianggap sebagai simbol dimulainya "perang suci," tanda peringatan atas potensi ancaman yang dapat terjadi, khususnya terkait hubungan dengan Israel.

Ketegangan yang Meningkat

Keterlibatan Amerika Serikat dalam konfliknya dengan Iran semakin memperumit keadaan. AS berkomitmen untuk membantu Israel dalam serangan yang menyasar fasilitas nuklir Iran. Langkah ini tak hanya menambah eskalasi ketegangan, tetapi juga menciptakan kekhawatiran global akan munculnya perang besar. Iran, yang dikenal memiliki program nuklir yang belum sepenuhnya terungkap, menambah kekhawatiran masyarakat internasional.

Prediksi Nasida Ria tentang Senjata Pemusnah

Lagu “Bom Nuklir” yang juga dinyanyikan oleh Nasida Ria membawa pesan yang mendalam tentang dampak mengerikan dari senjata pemusnah massal. Salah satu bagian liriknya berbunyi:

"Bila bom nuklir diledakan
Akan musnah kehidupan di bumi
Wahai pencipta bom nuklir terlaknat
Mengapa kau undang hari kiamat."

Pesan ini menggambarkan betapa bahaya senjata nuklir dapat membawa kepada kehampaan kehidupan di bumi. Nasida Ria mengingatkan kita akan konsekuensi dari luka yang disebabkan oleh ego dan kerakusan manusia dalam menciptakan alat pemusnah.

Waktu yang Tepat untuk Merenung

Saat konflik dan ancaman perang menjadi berita utama, refleksi terhadap lirik-lirik Nasida Ria seolah berfungsi sebagai pengingat penting. Lagu-lagu mereka tidak hanya sekadar hiburan, tetapi mengandung kritik sosial dan sikap kemanusiaan. Dalam konteks ini, karya-karya mereka menjadi relevan, menantang kita untuk berpikir lebih dalam tentang pilihan dan konsekuensi yang dihadapi umat manusia.

Ketika dunia seakan terfragmentasi oleh peperangan dan konflik, karya seni seperti yang dipersembahkan oleh Nasida Ria dapat menjadi alat untuk membangkitkan kesadaran komunal. Pesan mereka mengajak kita untuk lebih peka terhadap dampak perkembangan geopolitik yang terjadi saat ini.

Di tengah beragam ancaman dan tantangan yang dihadapi dunia, lagu-lagu dari Nasida Ria mengingatkan kita akan tanggung jawab moral untuk menjaga kedamaian. Apakah karya mereka hanya sekadar ramalan masa lalu? Atau mungkin seruan untuk mencegah bencana di masa depan? Masyarakat kini dituntut untuk merenungi makna dan relevansi dari pesan yang disampaikan melalui lirik-lirik tersebut.

Melalui sejarah yang terukir dalam lagu-lagu Nasida Ria, kita dihadapkan pada tantangan untuk bertindak dalam menyikapi konflik dan ketegangan global yang ada. Keberanian untuk berbicara dan bersuara melalui seni, seperti yang dilakukan oleh Nasida Ria, adalah bentuk kontribusi yang tidak bisa diabaikan.

Berita Terkait

Back to top button