Musisi Piyu dan vokalis Fadly dari grup band Padi Reborn menunjukkan bahwa perbedaan pendapat di industri musik dapat dikelola dengan profesionalisme. Meski sempat terlibat dalam kisruh mengenai royalti musik, hubungan mereka dikabarkan tetap harmonis. Dalam sebuah sesi latihan yang berlangsung di Kemang, Jakarta Selatan, Piyu mengungkapkan bahwa keduanya telah berdamai dan ingin fokus pada perkembangan industri musik ke depannya.
“Fadly dan saya sudah cukup dewasa. Kami bisa melihat semua ini sebagai bagian dari proses yang membawa perbaikan untuk industri musik,” kata Piyu. Menurutnya, konflik yang terjadi seharusnya dipahami sebagai dinamika dalam bermusik yang sehat. Keduanya tidak ingin rivalitas ini mengganggu komitmen mereka terhadap grup band.
Keributan di antara Piyu dan Fadly berakar dari perbedaan pandangan mengenai masalah royalti. Saat ini, mereka bernaung di dua asosiasi yang seringkali memiliki pendapat berlawanan. Namun, Piyu menegaskan bahwa hal ini tidak akan mengganggu karier Padi Reborn. “Sobat Padi tidak perlu khawatir. Kami bersepakat untuk tetap profesional,” tambahnya.
Di momen santai, perselisihan tersebut juga menjadi bahan candaan di antara anggota band lainnya. Ari, personel Padi yang lain, sempat melempar guyonan dengan menyebutkan ketertarikan untuk bergabung dalam asosiasi yang ia plesetkan menjadi “Asosiasi Pemain Tengah”. Situasi tersebut menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan pendapat, hubungan antar anggota tetap akrab dan penuh humor.
Piyu mengajak para penggemar untuk tetap optimis melihat perjalanan musik Padi Reborn. Dia menggarisbawahi bahwa konflik bukanlah halangan untuk terus berkarya dan berinovasi. Dengan pengalaman yang mereka miliki, diharapkan juga bisa mendorong kemajuan dalam pengaturan hak cipta yang lebih baik di Indonesia.
Terkait dengan royalti, masalah ini memang menjadi isu yang krusial dalam industri musik. Selama ini, banyak musisi yang mengeluhkan ketidakadilan dalam pembagian royalti. Piyu dan Fadly, dengan suara yang lantang, berharap agar masalah ini segera mendapatkan perhatian dari pihak-pihak terkait untuk kepentingan semua musisi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Keduanya berkomitmen untuk mengedepankan profesionalisme di atas kepentingan pribadi. Hal ini menjadi contoh baik di tengah hiruk-pikuk konflik yang seringkali terjadi di lingkungan industri musik. Dalam wawancara, Piyu menekankan, “Kami harus tetap bersatu untuk menghadapi tantangan dalam berkarya.”
Kedua musisi ini menunjukkan bahwa meskipun tidak setuju, mereka dapat berkolaborasi dalam berkarya. Kerjasama yang solid antar anggota band menjadi salah satu kunci untuk mencapai kesuksesan dalam industri musik yang kompetitif. Dan, dengan demikian, mereka berharap akan ada lebih banyak musisi yang mengikuti jejak mereka dalam menyikapi perbedaan secara profesional.
Dengan sikap positif ini, Padi Reborn diharapkan dapat terus memberikan karya-karya yang berkualitas dan menembus perhatian masyarakat. Semangat kolaborasi dan saling mendukung ini sangat penting untuk menciptakan ekosistem musik yang sehat di Indonesia.





