Kabar duka menghampiri dunia musik Indonesia dengan kepergian penyanyi dangdut legendaris, Hamdan ATT. Pada Senin, 1 Juli 2025, Hamdan mengembuskan napas terakhirnya di kediaman keluarganya di Kramat Jati, Jakarta Timur, dalam keadaan tenang seolah sedang tidur. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi penggemar yang telah setia mengapresiasi karya-karyanya.
Putri almarhum, Aisyah Kamaliah, berbagi momen-momen terakhir sang ayah dengan awak media saat ditemui di rumah duka. Ia menjelaskan bahwa Hamdan ATT meninggal dalam kondisi yang sangat damai. “Katanya ayah meninggal dalam keadaan yang benar-benar tenang. Hanya hembusan napas, kayak lega gitu, seperti tidur,” ungkap Aisyah. Menurutnya, kondisi pria yang dikenal dengan lagu-lagu hits seperti “Termiskin di Dunia” dan “Gubug Derita” ini menjelang akhir hidupnya adalah sebuah jawaban atas doanya yang tulus.
Selama lebih dari seminggu terakhir, Hamdan ATT menjalani perawatan di rumah untuk menghadapi beberapa penyakit kronis, termasuk masalah ginjal. Meskipun kondisinya diperiksa secara rutin dan pihak keluarga merasa tenang, Aisyah mengaku tidak menyangka kondisi ayahnya akan memburuk dengan cepat. “Dokter bilang masih bisa rawat jalan, jadi kami pikir masih aman. Tapi ternyata Allah sudah panggil,” tambahnya.
Momen kepergian Hamdan ATT terasa sangat mendadak, namun Aisyah mengaku sudah ikhlas dan merasa bersyukur dapat berbakti kepada orang tuanya. “Ya sudah, waktunya ayah berpulang. Sudah cukup waktunya aku berbakti untuk orangtua, sekarang tinggal dari doa saja,” ujarnya, penuh haru. Dukungan dari teman, keluarga, dan penggemar membuat Aisyah merasa lebih kuat menghadapi kehilangan yang mendalam ini.
Hamdan ATT yang lahir pada 27 Januari 1949 di Aru, Maluku, dikenal sebagai salah satu penyanyi dangdut pria paling berpengaruh di era 1980-an dan 1990-an. Selama kariernya, ia berhasil menciptakan lagu-lagu yang menjadi favorit masyarakat, menjadikannya ikon dalam industri musik dangdut. Sejak tahun 2017, kesehatan Hamdan mengalami penurunan signifikan akibat serangkaian serangan stroke. Dia juga pernah menjalani perawatan intensif akibat pecahnya pembuluh darah dan beberapa operasi besar pada tahun 2024.
Meskipun sempat mengalami perbaikan kondisi, kesehatan Hamdan kembali mengkhawatirkan menjelang kepergiannya. Keluarga dan penggemar berharap agar amal dan ibadah sang maestro diterima di sisi Tuhan. Jenazah Hamdan ATT rencananya akan dimakamkan di TPU Kampung Dukuh, Jakarta Timur usai waktu Maghrib, sebagai penghormatan terakhir bagi seorang seniman yang telah memberi warisan musik yang kaya bagi Indonesia.
Kepergian Hamdan ATT bukan hanya sekadar kehilangan bagi keluarga, melainkan juga bagi dunia musik. Beliau meninggalkan jejak yang tak terlupakan dan karya-karya yang akan terus dikenang. Para penggemar dan sahabat di seluruh Indonesia berbagi duka dan menghormati perjalanan hidup Hamdan yang penuh warna dan dedikasinya terhadap musik dangdut.
Dalam masa-masa sulit seperti ini, harapan dan doa untuk Hamdan dan keluarganya diharapkan menjadi penguat bagi mereka dalam menghadapi kesedihan yang mendalam. Karya-karya Hamdan ATT akan selalu hidup dalam memoriam dan hati para pencinta musik dangdut di tanah air.





