Oasis Buka Tur Reuni di Cardiff: Nostalgia Lagu Lama, Semangat Baru

Oasis, band ikonik asal Manchester, akhirnya kembali ke panggung setelah 16 tahun vakum. Pembukaan tur reuni mereka berlangsung meriah di Cardiff, menarik perhatian 70.000 penggemar yang hadir. Malam itu, Oasis menawarkan energi baru dengan lagu-lagu nostalgia yang mengguncang dan memotivasi kerinduan para penggemar setia mereka.

Pertunjukan dimulai dengan lagu “Hello,” yang secara langsung menyampaikan rasa gembira para anggota band atas kembalinya mereka. Menyusulnya, lagu “Acquiesce” juga menjadi salah satu sajian yang menyentuh, menampilkan vokal dari Liam dan Noel Gallagher. Lirik yang menyiratkan “we need each other” menjadi simbol harapan dan rekonsiliasi antara kedua saudara yang sempat terpecah.

Liam tampil dengan semangat yang menular, mengisi panggung dengan intensitas luar biasa. Penonton merespons dengan antusias, menyanyikan lagu-lagu terkenal seperti “Wonderwall,” “Don’t Look Back In Anger,” dan “Live Forever.” Suara kolosal dari ribuan penggemar seakan memenuhi Stadion Principality, menambah suasana euforia malam itu.

Dalam daftar lagu, Oasis membawakan banyak hits dari era 90-an, termasuk “Supersonic,” “Some Might Say,” dan “Rock ‘n’ Roll Star.” Selama penampilan “Live Forever,” penonton bahkan ikut meramaikan dengan menyanyikan solo gitar dari Noel. Momen menyentuh juga terjadi saat Liam berkomentar, “Suara kalian kayak segerombolan Charlotte Church,” menambah keceriaan di tengah penampilan.

Kondisi vokal Liam, yang sebelumnya sempat terpengaruh oleh penyakit autoimun Hashimoto, menunjukkan kemajuan signifikan. Ia berhasil membuktikan bahwa kualitas vokalnya tetap bertenaga. Meski Noel tidak banyak bergerak di panggung, magnetisme yang mereka ciptakan tetap kuat, dan momen ketika keduanya bernyanyi bersama menjadi salah satu pertunjukan paling berkesan malam itu.

Drama dalam perjalanan Oasis tidak bisa dipisahkan dari sejarah band ini. Ketegangan antara Liam dan Noel, dari keributan di kapal feri hingga aksi lempar buah plum di belakang panggung, menjadi bagian yang kerap menjadi sorotan publik. Momen puncak konfrontasi itu pada tahun 2009, saat band ini bubar, membuat banyak penggemar merindukan karya mereka.

Namun, ketegangan itu mulai mereda tahun lalu ketika Liam mendedikasikan “Half the World Away” untuk Noel. Pengumuman tur reuni pun mengindikasikan bahwa band ini siap untuk memperbaiki hubungan mereka dan menggugah kembali semangat para penggemar. Pengumuman tersebut mengundang permintaan tiket yang sangat tinggi, dengan lebih dari 10 juta orang ingin menyaksikan tur di Inggris.

Fans dari berbagai belahan dunia berkumpul di Cardiff, memperlihatkan cinta mereka kepada Oasis. Beberapa bahkan menunjukkan dedikasi unik, seperti pasangan asal Italia yang mengukir “live forever” di cincin kawin mereka. Malam itu, di luar stadion, pengamen memainkan lagu-lagu Oasis, menambah kehangatan suasana.

Penampilan malam itu terfokus pada lagu-lagu klasik Oasis, dengan satu-satunya lagu setelah era 90-an yang dimainkan adalah “Little By Little.” Lagu-lagu seperti “Cigarettes and Alcohol” masih menggaung relevansinya di masa kini, menambah daya tarik penampilan.

Ketika menyanyikan “Wonderwall,” Liam menggoda penonton dengan mengganti liriknya, menambah momen keakraban di antara performer dan penggemar. Melihat kembali semua momen ini, penampilan di Cardiff menjadi pengingat akan masa kejayaan Oasis.

Dengan tur reuni yang kini telah dimulai, publik berharap agar kehadiran Oasis tidak hanya sekadar nostalgia semata, tetapi juga menjadi awal baru yang lebih panjang. Malam di Cardiff menunjukkan satu hal yang jelas: Oasis benar-benar kembali. Energi yang ditampilkan dan dukungan penggemar yang besar memberikan harapan baru bagi kelanjutan perjalanan musik band ini di masa depan.

Berita Terkait

Back to top button