Malang tak bisa ditolak, mujur tak dapat diraih. Itulah ungkapan yang pas menggambarkan peristiwa unik yang dialami oleh Master Limbad saat menunaikan ibadah umrah keempatnya di Ramadan 2025. Kejadian lucu disertai kontroversi terjadi saat sang magician terkenal ini harus menghadapi pemeriksaan ketat dari pihak askar di Masjid Nabawi, Madinah akibat penampilan dan reputasinya yang kerap dianggap misterius.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, saat sedang sholat di Masjidil Nabawi, Limbad dihampiri oleh tentara dan diperiksa dengan seksama. "Mereka memeriksa rambut hingga gigi taringnya,” ungkap sumber tersebut. Limbad dianggap sebagai sosok yang aneh, bahkan diidentifikasikan sebagai "anak dajjal" oleh askar-askar tersebut. "Karena mereka melihat video-video pertunjukannya, termasuk aksi-aksi ekstremnya, seperti dibakar hidup-hidup," lanjutnya.
Kejadian tersebut semakin menegangkan saat askar tidak hanya menyangkal identitasnya, tetapi melibatkan rekan-rekannya untuk memastikan bahwa Limbad benar-benar bukan sosok syaiton atau iblis. Muthowif (pemandu umrah) Limbad mengaku bahwa saat itu, tentara yang memeriksanya tampak serius dan tidak menganggap enteng situasi tersebut.
Untunglah, situasi mereda setelah kepala tentara memberikan klarifikasi bahwa Limbad adalah seorang Muslim. "Dia menjelaskan di hadapan para askar bahwa sebelumnya Limbad juga sempat ditahan di imigrasi," tambah muthowif tersebut. Setelah situasi berangsur tenang, momen yang paling konyol terjadi. Limbad pun bercanda dengan tentara tersebut dengan menakut-nakuti mereka menggunakan gigi taringnya. "Dia malah lari ketakutan," kata muthowif sambil tertawa.
Kejadian ini menunjukkan betapa kelakar dapat hadir dalam situasi yang paling tegang sekalipun. Setelah berdebat, Limbad dan para tentara akhirnya saling berpelukan dan meminta maaf satu sama lain. Tindakan ini mencerminkan toleransi dan rasa humor yang dapat dihasilkan dari sebuah pertemuan yang tidak terduga.
Meski mengalami kejadian yang cukup unik dan menegangkan, Limbad menegaskan bahwa pengalaman tersebut tidak membuatnya jera. "Saya tidak kapok, bahkan ada rencana untuk menunaikan ibadah Haji di masa depan," ujarnya. Ia percaya bahwa panggilan untuk beribadah adalah suatu kewajiban yang tidak bisa ditolak oleh siapapun.
Pertunjukan unik dan kontroversial yang dimiliki Limbad juga menciptakan dampak tersendiri di kalangan penggemarnya. Masyarakat seolah terpecah antara yang mengagumi kemampuannya sebagai pesulap dan yang mempertanyakan apakah aksinya terlalu ekstrem atau justru menarik perhatian. Kontroversi mengenai identitasnya kian mengemuka, terutama setelah pernyataan bahwa ia disebut sebagai "anak dajjal" oleh tentara di Arab Saudi.
Pentingnya Menerima Perbedaan
Di tengah kisah unik ini, terdapat pesan penting mengenai penerimaan perbedaan. Aksi Limbad, meski dianggap kontroversial oleh beberapa pihak, menunjukkan kepada kita bahwa dunia hiburan dapat menciptakan interaksi yang menarik antara budaya dan agama. Di saat yang sama, hal ini juga mengingatkan publik akan pentingnya merespons situasi yang berbeda dengan rasa humor dan toleransi.
Dari momen-momen konyol tersebut, kita mungkin bisa belajar bahwa kadang hal-hal yang dianggap aneh atau berbeda justru bisa menciptakan pengalaman yang penuh makna dan tawa. Dengan keinginan Limbad untuk terus melanjutkan perjalanan spiritualnya, semoga hal ini juga batal menjadi penghalang bagi kita untuk menjalani aktivitas ibadah dalam perjalanan hidup kita masing-masing.
