Sal Priadi, musisi pendatang baru, berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih royalti sebesar Rp114 juta dari Wahana Musik Indonesia (WAMI). Meskipun baru bergabung pada Januari 2025, pencapaian ini menunjukkan daya tarik dan kualitas karya musiknya yang kuat. Ketua WAMI, Adi Adrian, mengungkapkan bahwa total distribusi royalti untuk periode dua, yang berlangsung dari Januari hingga April 2025, mencapai Rp47 miliar dan mulai dilakukan pada 17 Juli 2025.
Adrian mengapresiasi pencapaian Sal, yang dikenal lewat lagu “Dari Planet Lain.” Dia menegaskan bahwa meskipun baru bergabung, Sal sudah menunjukkan kinerja yang mengesankan. “Baru masuk, Sal sudah dapat Rp114 juta. Kami sampaikan nominal ini atas izin beliau,” ujarnya di acara yang berlangsung di Pancoran, Jakarta Selatan.
Berdasarkan informasi yang disampaikan, beberapa musisi lain juga mencatatkan perolehan royalti menjanjikan. Misalnya, Melly Goeslaw sukses meraih royalti sebesar Rp262 juta, dan diikuti oleh Eross Chandra dan beberapa nama lainnya, seperti Ade Nurulianto dan Roby Satria. Keberhasilan ini tidak lepas dari sistem pendistribusian royalti WAMI yang mencakup tiga kategori: digital, non-digital, dan luar negeri, memberikan gambaran lengkap mengenai potensi pemasukan dari karya-karya musik.
Namun, tidak semua detail mengenai penggunaan lagu-lagu Sal Priadi dapat dibagikan. Makki Omar Parikesit, Badan Pengawas WAMI, menyatakan bahwa pengungkapan data tersebut merupakan hak privasi para pencipta lagu. “Sal tahu persis berapa kali lagunya diputar dan dimainkan di mana saja. Semua itu menjadi data pribadi yang tidak bisa kami akses tanpa izin,” jelasnya.
Sistem royalti sendiri bisa dibilang bersifat fluktuatif. Penurunan pendapatan terkadang terjadi, terutama dari segmen luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa penghasilan dari royalti sangat bergantung pada frekuensi dan konteks penggunaan karya di ruang publik. Makki menyatakan, “Kami terus memantau dan berusaha memberikan transparansi bagi para musisi mengenai hak mereka.”
Kehadiran Sal Priadi di industri musik Indonesia pada 2025 bisa jadi merupakan angin segar. Dengan royalti yang didapat dari WAMI, dia menunjukkan bahwa meskipun baru memulai kariernya, dia memiliki potensi besar untuk bersaing dengan musisi musiman. Ini adalah contoh bagaimana kekuatan karya yang dihasilkan bisa memberikan dampak positif dalam waktu singkat.
Sementara itu, WAMI menunjukkan dedikasi dalam memberi penghargaan kepada musisi melalui sistem distribusi yang adil dan transparan. Dalam forum yang sama, terdapat diskusi mengenai bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung karya musik lokal.
Tentunya, semakin banyak musisi yang menerima royalti besar, akan semakin kembali menguntungkan bagi industri musik Indonesia. Pencapaian Sal Priadi diharapkan menjadi motivasi bagi musisi lainnya untuk terus menciptakan karya dan mencari peluang di industri yang sangat dinamis ini.
Keterlibatan Sal Priadi dalam WAMI menandakan bahwa generasi baru musisi Indonesia siap untuk mengambil langkah lebih jauh dalam industri musik. Dengan sistem distribusi yang transformatif, pengalaman dan pengetahuan serta dukungan dari organisasi profesional, musisi muda seperti Sal diharapkan mampu menciptakan karya-karya yang tidak hanya terdengar di dalam negeri tetapi juga merambah ke pasar internasional.
