
Katy Perry mengalami momen mengerikan saat konsernya di San Francisco pada 18 Juli 2025, ketika alat peraga berupa kupu-kupu raksasa yang digunakannya mengalami malfungsi. Kejadian tersebut terjadi saat penyanyi terkenal ini membawakan lagu “Roar” di panggung Chase Center. Video yang diunggah oleh penggemar menunjukkan bagaimana kupu-kupu itu tiba-tiba miring dan hampir menjatuhkan Perry ke arah penonton.
Dalam video yang beredar, tampak Katy Perry berusaha tetap tenang meski situasi tersebut sangat menegangkan. Dia terlihat berpegangan erat pada kupu-kupu yang mulai bergetar dan tertahan di atas panggung. Di tengah ketegangan, Perry sempat menghentikan nyanyiannya untuk memastikan keselamatannya. Saat momen mendesak itu terjadi, para penonton yang menyaksikan langsung tidak bisa menahan rasa takut mereka.
Meskipun dalam situasi berbahaya, Katy Perry berhasil mengendalikan situasi dengan cepat. Dia mengangkat tangannya, memberikan isyarat kepada penonton bahwa dia baik-baik saja, sebelum akhirnya melanjutkan penampilannya. Dalam video lain yang diunggah ke TikTok, terlihat kupu-kupu tersebut mulai bergerak kembali dan Perry melanjutkan lagu tersebut dengan profesionalisme yang mengesankan.
Di Instagram Stories, Perry berbagi foto berisi close-up yang memperlihatkan reaksi ketakutannya. Dalam gambar tersebut, ia menambahkan tulisan, “Selamat Malam San Fran,” yang mengisyaratkan bahwa meskipun menghadapi situasi menakutkan, dia tetap bisa melanjutkan penampilannya.
Kejadian ini bukanlah yang pertama bagi doi selama Tur LifeTimes-nya. Sebelumnya, pada 29 Juni 2025, dia juga mengalami masalah teknis saat tampil di Australia. Dalam video yang dibagikan oleh penggemarnya di media sosial, Perry tampak bersiap untuk diangkat di dalam bola logam, namun segera setelah bola tersebut mulai naik, ia kehilangan keseimbangan akibat bola yang miring. Dengan cepat, dia mendapatkan kembali posisinya dengan mencengkeram beberapa kabel yang ada.
Keselamatan artis dan penonton senantiasa menjadi perhatian utama dalam setiap pertunjukan. Insiden seperti ini menegaskan pentingnya pemeriksaan keselamatan yang ketat pada semua properti yang digunakan dalam konser. Perry sendiri tengah menjalani tur untuk mempromosikan album terbarunya, “143,” yang diluncurkan pada 23 April 2025. Tur ini dijadwalkan berlanjut ke Seattle pada 21 Juli 2025, dan akan berlangsung di berbagai kota termasuk Kanada, Eropa, dan Amerika Selatan hingga akhir tahun.
Katy Perry dikenal dengan penampilan panggungnya yang spektakuler dan penuh warna, sehingga insiden ini sedikit banyak menyita perhatian media dan penggemarnya. Dalam dunia hiburan yang sering penuh risiko, kejadian ini menjadi pengingat akan tantangan yang dihadapi para artis dalam menyajikan penampilan yang tidak hanya menarik, tetapi juga aman.
Keberanian Katy Perry untuk terus melanjutkan penampilannya meski dalam keadaan berbahaya telah mendapatkan pujian dari banyak pihak. Dengan kemampuan profesionalisme yang ditunjukkannya, dia berhasil mengubah momen menakutkan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi penggemarnya yang hadir di lokasi. Hal ini semakin meneguhkan posisinya sebagai salah satu penyanyi papan atas di industri musik dunia.
Ke depan, diharapkan semua pihak terlibat dalam produk dan teknis acara konser lebih berhati-hati dalam mempersiapkan alat-alat peraga demi menghindari insiden serupa. Dengan tur yang masih panjang, memperhatikan keselamatan akan menjadi prioritas utama bagi setiap artis dan tim produksi.





