Labubu Makin Melejit: Pop Mart Proyeksi Laba Meroket 350% di 2024

Pop Mart, perusahaan yang berbasis di Beijing dan dikenal sebagai pemilik dari karakter boneka Labubu, melaporkan proyeksi laba yang mengesankan selama paruh pertama tahun ini. Menurut pernyataan resmi yang disampaikan oleh perusahaan, laba diperkirakan akan melonjak setidaknya 350% berkat pendapatan yang meningkat lebih dari tiga kali lipat. Hal ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam bisnis mereka, seiring dengan semakin besarnya pengakuan merek mereka di seluruh dunia.

Peningkatan laba ini tidak terlepas dari upaya Pop Mart dalam meningkatkan pengendalian biaya dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka. Pop Mart saat ini memiliki nilai pasar saham lebih dari US$40 miliar, yang merupakan indikasi kuat atas kinerja finansial mereka. Popularitas Labubu, yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2019, telah menciptakan gelombang penggemar yang besar, mendorong antrean panjang di toko-toko di seluruh dunia saat produk ini diluncurkan.

Strategi "Blind Box" yang Kontroversial

Pop Mart terkenal dengan model penjualan "blind box," di mana konsumen membeli produk tanpa mengetahui isi di dalamnya hingga dibuka. Meskipun strategi ini telah membawa keberhasilan, metode ini juga menimbulkan kritik, dengan beberapa pihak menyebutnya mendukung perilaku berjudi dan pembelian kompulsif. Meski begitu, ketertarikan masyarakat terhadap Labubu terus meningkat, didorong oleh dukungan dari berbagai selebritas internasional, seperti Kim Kardashian dan Lisa dari grup K-pop Blackpink.

Ekspansi Pasar Global

Seiring dengan meningkatnya permintaan, Pop Mart telah berekspansi dengan mengoperasikan lebih dari 2.000 mesin penjual otomatis dan toko di berbagai negara, termasuk di luar China. Dalam perkiraan untuk tahun 2024, pendapatan dari luar China diharapkan berkontribusi hampir 40% dari total pendapatan perusahaan. Ini menunjukkan betapa besar potensi pasar internasional bagi Pop Mart, serta tingginya minat masyarakat global terhadap produk mereka.

Lonjakan Penjualan yang Dramatis

Baru-baru ini, penjualan boneka Labubu di AS mengalami kenaikan luar biasa hingga 5.000% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini merupakan indikasi kuat bahwa konsumen tidak hanya tertarik untuk membeli, tetapi juga berani mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan produk yang sangat dicari. Di lelang yang berlangsung di Beijing, sebuah boneka Labubu seukuran manusia bahkan terjual dengan harga fantastis sebesar US$150.000, menunjukkan betapa berharganya barang koleksi ini di antar para penggemar.

Namun, di balik kesuksesan tersebut, Pop Mart juga menghadapi tantangan berupa munculnya produk-produk palsu yang sering disebut sebagai "boneka Lafufu." Otoritas China telah menyita lebih dari 46.000 mainan palsu Labubu dalam usaha untuk memberantas pasar gelap yang semakin tumbuh, memastikan bahwa penggemar tetap mendapatkan produk yang asli.

Reaksi Pasar Terhadap Tren Populer

Fenomena Labubu telah menciptakan pasar penjualan kembali yang pesat, di mana boneka-boneka tersebut yang awalnya dijual dengan harga sekitar US$10, kini dapat dijual kembali dengan harga ratusan dolar, sering kali karena kelangkaannya. Tingginya minat dan antusiasme konsumen terhadap produk ini menghasilkan antrean panjang di toko-toko, bahkan membuat beberapa pengecer terpaksa menghentikan penjualan karena permintaan yang melampaui pasokan.

Kerja Sama dengan Brand Terkenal

Kerja sama Pop Mart dengan berbagai brand terkenal seperti Coca-Cola dan waralaba manga seperti One Piece juga telah berperan penting dalam meningkatkan daya tarik Labubu di seluruh dunia. Hal ini tidak hanya menarik perhatian kolektor, tetapi juga membantu dalam mempertahankan relevansi produk di pasar yang selalu berubah.

Dengan faktor-faktor tersebut, Labubu tidak hanya menjadi sekadar mainan, tetapi juga simbol status dan barang koleksi elit. Permintaan yang terus meningkat, bersama dengan strategi pemasaran yang cerdik, menunjukkan bahwa Pop Mart dan line produk Labubu memiliki masa depan yang cerah di industri mainan global. Makin populernya Labubu kemungkinan besar akan terus mendorong pertumbuhan pendapatan Pop Mart dalam waktu-waktu mendatang.

Exit mobile version