Kondisi Bruce Willis Memburuk: Tak Bisa Bicara dan Sulit Berjalan

Aktor legendaris Bruce Willis mengalami penurunan signifikan dalam kondisi kesehatan akibat penyakit frontotemporal dementia (FTD). Sejak didiagnosis menderita aphasia pada Maret 2022, kondisinya terus memburuk hingga sulit berbicara, membaca, dan berjalan. Menurut laporan dari The Tribune, kini Bruce nyaris tidak bisa berkomunikasi secara verbal.

Penyakit FTD menyerang bagian otak yang mengontrol bahasa, kepribadian, dan perilaku. Berbeda dari Alzheimer, FTD umumnya menyerang individu berusia antara 45 hingga 65 tahun dan memiliki laju perkembangan yang lebih cepat. Pada awal tahun 2023, kondisi Bruce yang awalnya terdiagnosis aphasia berkembang menjadi FTD, suatu bentuk demensia yang lebih parah.

Meskipun kondisi fisiknya terus menurun, pihak keluarga mengungkapkan bahwa keadaan Bruce masih stabil dan tidak menunjukkan perubahan mendadak yang membahayakan. Dalam pernyataan resmi, mereka menegaskan bahwa meskipun perjalanan penyakit ini berat, dukungan dari keluarga tetap kuat. Rumer Willis, putri sulungnya, sering membagikan perkembangan kondisi ayahnya melalui media sosial. Dalam momen perayaan ulang tahun Bruce ke-70 pada Maret lalu, ia menyatakan, “Ayahku sedang menjalani hari-hari yang baik. Kami tetap bersama, saling menguatkan.”

Namun, di balik pernyataan optimis itu, Rumer mengakui kesulitan emosional yang dialami keluarga. Momen kebersamaan yang semula indah kini hanya bisa dikenang. Istri Bruce, Emma Heming Willis, juga menggambarkan perjuangan mereka untuk mendapatkan panduan dan dukungan medis yang memadai setelah diagnosis diumumkan. Ia menyatakan, “Kami keluar dari rumah sakit hanya membawa satu brosur. Tidak ada rencana, tidak ada bantuan nyata, tidak ada harapan,” dalam wawancara dengan Vanity Fair.

Dalam beberapa bulan terakhir, gejala yang dialami Bruce mencakup kesulitan berbicara, membaca, dan berjalan. Meskipun begitu, ia masih terlihat sesekali di ruang publik, menunjukkan sisi sosialnya yang tersisa. Salah satu momen publik yang viral adalah saat Bruce menghadiri acara petugas pemadam kebakaran Los Angeles. Ini menjadi tanda bahwa meski terbatas, ia masih dapat terhubung dengan masyarakat.

Emma kini berperan sebagai pengasuh utama, sekaligus pengatur semua kebutuhan medis Bruce. Selain merawat suaminya, ia juga berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran tentang FTD dan Alzheimer. Emma sedang menulis buku berjudul “The Unexpected Journey,” yang dijadwalkan rilis pada September 2025. Dalam upayanya, ia berharap bisa membantu keluarga lain yang menghadapi tantangan serupa. “Kami tidak siap menghadapi ini, tapi sekarang saya ingin membantu keluarga lain agar lebih siap dari kami,” tambahnya.

Frontotemporal dementia, meski langka, tetap menjadi isu yang penting untuk dipahami. Penyakit ini dapat mempengaruhi kemampuan berbicara, pengendalian emosi, serta gerakan tubuh. Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan FTD. Harapan hidup pasien rata-rata berlangsung antara enam hingga delapan tahun setelah diagnosis, tergantung pada kondisi individu.

Dukungan dari penggemar Bruce di seluruh dunia juga terus mengalir. Tagar seperti #PrayForBruce dan #BruceWillisStrong ramai menghiasi media sosial sebagai bentuk solidaritas bagi aktor yang telah menghibur jutaan penonton. Keluarga Bruce mengungkapkan rasa terima kasih atas cinta dan dukungan dari para penggemar, menyatakan, “Kami sangat tersentuh oleh cinta dari para penggemar. Kami berharap Bruce bisa terus merasakan dukungan itu.”

Dengan kondisi yang semakin menantang, perjuangan Bruce Willis tetap menjadi perhatian banyak orang, baik dari kalangan penggemar maupun masyarakat luas. Perjalanan ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang FTD, tetapi juga tentang pentingnya dukungan dalam menghadapi penyakit mematikan ini.

Berita Terkait

Back to top button