Review Vanguard: Aksi Spektakuler Jackie Chan Tayang Malam Ini di Indosiar

Aktor laga legendaris Jackie Chan kembali mencuri perhatian dengan film terbarunya, Vanguard, yang tayang malam ini di Indosiar. Film ini disutradarai oleh Stanley Tong, kolaborator lama Chan, dan merupakan karya keenam mereka bersama. Meski diwarnai dengan aksi spektakuler dan elemen komedi, Vanguard juga menerima kritik tajam dari para kritikus di seluruh dunia.

Film ini berkisar pada sebuah perusahaan keamanan elit bernama Vanguard yang dipimpin oleh Jackie Chan sebagai Tang Huating. Dalam timnya terdapat agen-agen muda berbakat, termasuk Lei Tong yang diperankan oleh Yang Yang dan Miya Muqi. Cerita dimulai saat seorang pengusaha kaya dan putrinya menjadi sasaran kelompok teroris berbahaya yang dikenal sebagai Arctic Wolves. Tim Vanguard kemudian terlibat dalam misi penyelamatan berisiko tinggi, yang membawa mereka dari gurun pasir di Afrika Utara hingga metropolis gemerlap Dubai.

Penonton akan disuguhkan berbagai adegan laga yang khas dari Jackie Chan. Mulai dari perkelahian tangan kosong hingga kejar-kejaran mobil, film ini menampilkan kekuatan fisik dan keahlian Chan yang masih memukau di usianya yang tidak muda lagi. Meskipun begitu, kritik juga menyebutkan bahwa film ini terasa sangat bergantung pada CGI, yang mengurangi keaslian aksi langsung yang menjadi ciri khas Jackie Chan di masa lalu.

Salah satu hal menarik dari Vanguard adalah posisi Jackie Chan dalam film. Di satu sisi, ia berperan sebagai mentor dan CEO yang mengawasi operasional tim, sementara di sisi lain, Chan tetap terlibat dalam beberapa adegan laga. Ulasan dari Screen Daily menyebut film ini sebagai "latihan branding," yang memungkinkan Chan memberikan ruang bagi co-star mudanya, meskipun ini dapat dilihat sebagai titik lemah oleh beberapa penggemar.

Para kritikus mencatat bahwa Vanguard menawarkan visual yang memukau, musik yang menyentuh, dan humor yang tepat. Namun, mereka juga menganggap cerita film ini mudah ditebak dan mengarah pada beberapa kritik tajam, menyebut film ini sebagai upaya sekali pakai yang jauh dari masa kejayaan Chan dan Tong. Sebuah ulasan menyatakan bahwa "setelah beberapa menit, Anda hanya ingin film ini berakhir," mengindikasikan kekecewaan dengan naskah dan penyuntingan film.

Film ini sebenarnya direncanakan untuk tayang pada Tahun Baru Imlek di Januari 2020, tetapi akibat pandemi COVID-19, penayangannya tertunda hingga akhir tahun tersebut. Momen di mana seluruh pemain mengucapkan Selamat Tahun Baru di akhir film tampak aneh mengingat konteks rilisnya yang sudah diundur.

Dengan adanya tayangan Vanguard di Indosiar, penonton Indonesia dapat melihat langsung bagaimana Jackie Chan, meski telah beranjak usia, tetap mampu memukau penonton dengan aksi-aksi yang menghibur. Namun, apakah film ini akan mendapatkan respons positif dari penggemar setia dan penikmat film laga? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi kebutuhan untuk menghasilkan tontonan berkualitas tinggi di era CGI ini tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh para pembuat film.

Exit mobile version