Viral! Bigmo Diduga Hina Orang Sunda: Tindakan Licik dan Dua Muka?

Streamer Bigmo kembali memicu kontroversi di jagat maya setelah mengeluarkan pernyataan yang dianggap merendahkan suku Sunda. Dalam sesi streaming di YouTube, dia mengungkapkan pandangannya tentang orang Sunda yang dianggapnya "aneh" dan memiliki sifat-sifat negatif yang dianggap stereotipikal. Ucapan ini langsung menyebar luas dan memicu beragam reaksi di media sosial.

Dalam pernyataannya, Bigmo menegaskan, “Gua gak paham, anj. Gua gak rasis, ya, tapi di pengalaman gua, semua orang Sunda di hidup gua tuh aneh, anj.” Dia melanjutkan, “Ada something-nya, antara licik, dua muka, mata-mata, hitung-hitungan, atau baperan.” Pernyataan ini langsung memicu reaksi negatif dari banyak netizen yang merasa bahwa komentar tersebut tidak hanya tidak sensitif, tetapi juga tidak proporsional dalam menggambarkan suatu kelompok etnis.

Reaksi Publik yang Keras

Video pernyataan Bigmo viral setelah diunggah oleh akun X @Heraloebss dan telah ditonton lebih dari 19.500 kali. Banyak netizen mengutuk pernyataan streamer tersebut, menilai bahwa pandangannya menciptakan stigma buruk terhadap orang Sunda. Seorang pengguna, Hera, menegaskan, “Gak usah bawa-bawa suku. Manusia model begitu ada di suku mana pun. Kebetulan saja kau berkawan dengan karakter manusia seperti itu.”

Netizen lain juga menyoroti bahwa pernyataan itu menunjukkan ketidakmatangan pemikiran. Salah seorang pengguna menulis, “Waduh, siapa nih bocah? Bikin stereotype seenaknya. Aing urang Sunda asli. Punya banyak teman dari berbagai suku atau etnis.” Ini menunjukkan bahwa banyak orang Sunda merasa terdiskriminasi oleh pernyataan Bigmo.

Pernyataan Mengenai Perempuan Sunda

Tidak berhenti di situ, Bigmo juga mengekspresikan pandangannya terhadap perempuan Sunda. Dia menyatakan bahwa dirinya belum menemukan perempuan Sunda yang memenuhi kriteria "green flag." Hal ini kembali menjadi sorotan, mengingat klaim tersebut dianggap terlalu generalisasi dan tidak akurat.

Polarisasi di Kalangan Masyarakat

Diskusi mengenai pernyataan Bigmo tidak hanya terbatas pada komentar negatif. Ada juga suara yang membela hak Bigmo untuk mengeluarkan pendapatnya. Namun, banyak yang menekankan pentingnya untuk berbicara dengan bijak dan tidak membuat generalisasi yang merugikan. Beberapa netizen mengingatkan bahwa perilaku negatif sebenarnya berasal dari individu, bukan dari kelompok suku tertentu.

Konteks Historis dan Budaya

Sebagai informasi tambahan, ini bukan kali pertama Bigmo terlibat dalam kontroversi serupa. Sebelumnya, dia juga pernah menyenggol masyarakat Surabaya dengan sebutan yang dianggap tidak pantas. Masyarakat telah menunjukkan bahwa stereotip ini tidak hanya merugikan, tetapi juga memperburuk hubungan antarsuku di Indonesia yang dikenal kaya akan keragaman.

Bigmo perlu memahami bahwa pernyataannya bisa memiliki dampak yang luas, terutama di era digital di mana informasi dengan mudah dapat tersebar dan menimbulkan reaksi beragam. Sebaiknya, setiap orang — termasuk influencer dan streamer — menyadari tanggung jawab sosialnya ketika berbicara tentang sosial dan budaya.

Kontroversi ini mengingatkan kita akan pentingnya memahami konteks dan keanekaragaman tiap suku di Indonesia. Dalam masyarakat yang kaya akan budaya, perlu adanya saling menghormati dan menghargai perbedaan. Perkembangan ini diharapkan dapat memicu diskusi yang lebih konstruktif dan positif mengenai identitas dan kebudayaan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button