Nikita Mirzani, seorang publik figur yang sedang menjalani penahanan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, tengah menjadi sorotan publik setelah mantan sahabatnya, Fitri Salhuteru, mengungkapkan dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan Nikita terhadap sesama tahanan. Pengakuan ini mencuat saat Fitri berbicara dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, di mana ia menjelaskan bahwa seorang tahanan bernama Shanon Christina Lumenta menghubunginya, menceritakan pengalaman buruknya di dalam rutan.
Awalnya, Nikita Mirzani ditahan terkait dengan kasus pemerasan terhadap Reza Gladys. Selama kurang lebih lima bulan masa tahanannya, diduga terdapat tindakan kekerasan yang dilakukan Nikita kepada Shanon. Dalam video tersebut, Fitri merinci pengakuan Shanon dan menyampaikan bahwa ayah Shanon meminta agar putrinya dipindahkan ke tempat tahanan lain karena tidak tahan dengan perlakuan Nikita.
“Saya tahu salah satu tahanan di sana bernama Shanon Christina Lumenta. Sampai tadi malam, salah satu teman saya menceritakan ke saya, ayah si Shanon ini memohon bantuan agar putrinya dipindahkan dari Rutan Pondok Bambu, karena sudah tidak tahan dia abuse oleh terdakwa Nikita,” ungkap Fitri dalam video itu.
Fitri juga menyatakan keprihatinannya dan meminta petugas di Rutan Pondok Bambu agar tidak menutup mata terhadap situasi ini. Ia menekankan bahwa tindakan kekerasan yang dilaporkan sudah menimbulkan keresahan di antara tahanan lainnya. “Kalau kalian bingung kok saya tahu situasi perlakuan terdakwa ini di dalam tahanan, dan kalau di dalam tahanan mau ditutupi, silakan saja. Tapi ini harus mendapatkan perhatian,” tegas Fitri.
Lebih lanjut, Fitri meminta agar Shanon dilindungi dari kemungkinan konsekuensi yang dapat ditimbulkan akibat pengakuannya tersebut. “Itu informasinya silakan dicek. Tapi dilindungi ya si Shanon ini jangan sampai diapa-apain sama pihak terkait,” ujarnya.
Dugaan kekerasan ini menjadi perhatian besar di kalangan publik, banyak yang terkejut dengan apa yang dapat terjadi di balik jeruji besi. Rutan Pondok Bambu kini harus berhadapan dengan tuntutan untuk memberikan penjelasan dan menjamin keamanan bagi semua tahanan di dalamnya.
Kasus ini meningkatkan keprihatinan tentang kondisi tahanan di Indonesia dan bagaimana perlakuan terhadap mereka, terutama di dalam situasi yang rawan seperti penahanan. Banyak suara dari masyarakat dan netizen juga meminta agar instansi terkait mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa hak asasi setiap tahanan dihormati.
Sementara itu, Nikita Mirzani, yang dikenal karena kontroversinya, masih akan melihat bagaimana pengakuan ini dapat mempengaruhi sidang-sidang mendatang. Dengan reputasinya yang telah terseret dalam berbagai skandal, dorongan publik untuk menanggapi laporan ini seharusnya menjadi perhatian fokus bagi pihak berwenang.
Dinamikanya di dalam rutan menjadi semakin menarik untuk diikuti, tidak hanya untuk kasus Nikita tetapi juga sebagai refleksi lebih luas mengenai situasi hukum di tanah air. Dengan berbagai spekulasi dan pengakuan yang muncul, masyarakat menunggu bagaimana perkembangan selanjutnya akan memengaruhi proses hukum yang sedang berlangsung.





