Marshanda, artis sekaligus penyanyi, telah menjanda selama sepuluh tahun sejak perceraian pada 2015. Meski waktu yang cukup lama berlalu, ia mengaku masih betah menjomblo. Dalam sebuah wawancara, ia menjelaskan bahwa hingga saat ini, dirinya belum menemukan pasangan yang tepat, bahkan tidak ada pria yang berani mendekatinya.
“Benaran. Setahu aku enggak ada yang ngedekatin. Aku juga tidak merasa kayak ada yang mendekati gitu loh,” ungkap Marshanda saat ditemui di Jakarta Selatan pada 31 Juli 2025. Pernyataan ini mencerminkan situasi yang tidak biasa bagi seorang sosok publik yang dikenal luas. Sebagian orang mungkin berasumsi bahwa ketenaran akan memudahkan seseorang dalam mencari cinta, tetapi bagi Marshanda, hal tersebut tampaknya tidak berlaku.
Kondisi ini membuat sahabatnya berupaya menjodohkan dengan seorang pria yang masih single. Meskipun sudah berusaha, hubungan tersebut tidak berjalan mulus. “Jadi teman aku ini pengin ngenalin aku ke sahabat suaminya. Tapi setelah mendapat nomor telepon aku, dia malah enggak mau kontak duluan. Alasannya minder,” cetusnya.
Marshanda menegaskan bahwa meskipun situasi ini dapat dianggap menyedihkan, ia memilih untuk bersabar. Ia berpendapat, jika seorang pria memiliki keberanian untuk mendekatinya, itu menjadi nilai plus. “Kalau cowok punya keberanian untuk mendekati duluan kan jadi poin plus ya,” tuturnya. Hal ini menunjukkan bahwa bagi Marshanda, keberanian dan ketulusan seseorang adalah faktor yang penting dalam menjalin hubungan.
Meskipun saat ini ia belum memiliki pasangan, Marshanda tidak merasa galau. Ia mengadopsi sikap yang santai dan terbuka untuk kemungkinan baru. “Aku tetap membuka hati. Mungkin memang belum ketemu yang cocok saja,” tambahnya. Dengan pendekatan ini, ia menunjukkan bahwa pencarian cinta tidak harus menjadi beban yang mengganggu.
Keluarga juga menjadi pertimbangan penting bagi Marshanda. Dia mengungkapkan bahwa pendapat anaknya, Sienna, sangat berpengaruh dalam menentukan pilihan pasangan hidup. “Aku memprioritaskan pendapat Sienna, karena kalau aku punya pasangan lagi kan pasti akan punya pengaruh yang besar dalam hidup Sienna,” jelasnya. Ini menjadi indikasi kuat bahwa Marshanda ingin memastikan stabilitas emosi dan lingkungan bagi anaknya di masa mendatang.
Kriteria pasangan yang diinginkan oleh Marshanda juga cukup jelas. Ia berharap mendapatkan pria yang memiliki motivasi tinggi dan bisa menularkan hal positif untuknya. Kriteria ini menunjukkan bahwa Marshanda tidak sekadar mencari pasangan untuk mengisi kekosongan, melainkan seseorang yang dapat memberikan pengaruh baik dalam hidupnya dan anaknya.
Dalam dunia yang serba cepat dan instan, keputusan Marshanda untuk tidak terburu-buru dalam menjalin hubungan menjadi contoh menarik. Ia menunjukkan bahwa memiliki kesabaran dan keteguhan prinsip adalah hal yang penting, apalagi setelah mengalami pengalaman pahit dalam rumah tangga sebelumnya.
Marshanda menekankan bahwa saat ini ia tidak merasa tertekan untuk menemukan pasangan, dan lebih memilih untuk menanti yang terbaik. “Satu lagi, aku berharap, dia adalah laki-laki yang berani mendekati aku duluan,” ungkapnya, menandakan harapan akan sebuah hubungan yang sehat dan saling menghormati.
Dengan perspektif tersebut, Marshanda menjadi teladan bagi banyak wanita, bahwa pentingnya menetapkan standar dalam pergaulan dan hubungan. Dalam menghadapi tantangan cinta, dia memilih untuk tidak kehilangan diri sendiri dan tetap menghargai kebutuhan emosionalnya serta anaknya. Ini menciptakan narasi positif, bahwa mencintai diri sendiri dan keluarga adalah hal yang primer sebelum mencintai orang lain.
